Tingkatkan Kesadaran Cuci Tangan, Anak Panti Diedukasi dengan Nyanyian


SABANGINFO.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 55 anak panti asuhan di UPTD RSAN mengikuti edukasi perilaku mencuci tangan dan hemat air yang diselenggarakan oleh tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK USK). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak panti dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta efisiensi penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari. 
 
 
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, ditemukan bahwa kesadaran mencuci tangan pada anak-anak di panti masih rendah, yang  menjadikan anak rentan terhadap kasus diare dan penyakit lainnya.
 

Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa perilaku mencuci tangan dengan benar masih di bawah 50%, dengan Aceh sebagai salah satu dari lima provinsi dengan kesadaran mencuci tangan terendah di Indonesia. Oleh karena itu, edukasi ini diharapkan menjadi langkah awal perubahan kebiasaan sanitasi di panti.
 

Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan FK USK yang menyoroti pentingnya PHBS dalam mencegah penyakit infeksi, seperti diare dan ISPA. 
 
 
materi ini disampaikan oleh Zharifa rahma Amani (Pendidikan Dokter 2023 FK USK), ia mengajarkan teknik cuci tangan enam langkah sesuai dengan standar WHO menggunakan nyanyian yang diadaptasi dari irama lagu “becak” yang disenangi anak-anak, selanjutnya peserta diajarkan melalui demonstrasi dan praktik bersama. “Dengan lagu, anak-anak lebih mudah mengingat langkah-langkah cuci tangan. Harapannya, mereka bisa menerapkannya setiap hari tanpa merasa terbebani,” jelasnya.
 
 

Selanjutnya, peserta diberikan materi edukasi enam langkah cuci tangan sesuai standar WHO, yang dilengkapi dengan demonstrasi langsung agar anak-anak dapat memahami dan menerapkan teknik mencuci tangan yang benar dalam kehidupan sehari-hari.
 

Selain itu, anak-anak juga diajarkan cara berwudu dengan benar dan hemat air melalui teknik sederhana, seperti menggunakan air secukupnya, dengan tidak membuka keran terlalu besar serta membasuh anggota tubuh sesuai dan sunnah. Dengan pendekatan ini, diharapkan ibadah tetap sempurna tanpa menyebabkan pemborosan air.
 

Salah satu peserta, Rahmi Aulia (14 tahun), mengungkapkan rasa senangnya setelah mengikuti kegiatan ini. “Saya senang karena bisa belajar cara mencuci tangan yang benar dan juga bagaimana cara berhemat air saat wudu. Selain itu, saya juga bisa berbaur dengan teman-teman lain, jadi lebih akrab dan seru,” ujarnya dengan antusias.
 

Michael Octaviano, pembina kegiatan ini, menekankan bahwa edukasi kebersihan seperti ini sangat penting bagi anak-anak panti. “Mencuci tangan bukan hanya kebiasaan sederhana, tetapi bisa menyelamatkan nyawa. Jika anak-anak mulai memahami dan menerapkan kebiasaan ini, maka dampaknya akan luar biasa bagi kesehatan mereka,” ujarnya.
 

Ketua panitia, Fathan Muhammad Gibril, mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Syiah Kuala 2024, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat. “Kami berharap edukasi ini dapat memberi manfaat nyata bagi anak-anak panti dan membantu mereka menerapkan kebiasaan hidup sehat,” ujar Fathan.
 

Kegiatan ini diinisiasi oleh Ikatan Mahasiswa Berprestasi FK USK (IKANMAS FK USK) yang berkolaborasi dengan BEM FK USK. Direktur IKANMAS FK USK, dr. Imam Maulana menekankan pentingnya peran alumni dan mahasiswa yang sinergi untuk menyelesaikan isu sosial dan kemasyarakatan.
 
 
 "Mahasiswa kesehatan wajib mempertanggungjawabkan ilmu pengetahuan yang didapatkan di kampus kepada masyarakat. Guna memperbesar dampak, transfer ilmu dari alumni ke mahasiswa, lalu ke masyarakat harus terus diprioritaskan.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post