Lewat Nyanyian, Mahasiswa FK USK Ajarkan Bahaya NAPZA dan Rokok


SABANGINFO.COM, BANDA ACEH- Belasan kader remaja Puskesmas Darul Imarah mengikuti kegiatan edukasi mengenai NAPZA dan rokok. Berkolaborasi dengan Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A), kegiatan ini bertujuan untuk  meningkatkan kesadaran peserta terhadap bahaya penyalahgunaan NAPZA dan rokok serta melatih kemampuan edukasi teman sebaya. Upaya ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya angka penyalahgunaan NAPZA beberapa tahun ini.
 

Penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja menjadi isu serius yang terus meningkat di Aceh. Data dari Polda Aceh menunjukkan bahwa pada tahun 2021, terdapat 1.305 kasus narkoba dengan 1.756 tersangka. Penelitian LIPI dan BNN juga mencatat bahwa 83.000 orang di Aceh menggunakan narkoba, menempatkan provinsi ini pada peringkat keenam nasional. Oleh karena itu, edukasi dan penyuluhan kepada generasi muda sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
 

Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh Anisatur Rahmi selaku MC. Setelah pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Gustian Willi Sastro, Ketua Panitia M. Edwin Mufid menyampaikan sambutan yang menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam pengabdian masyarakat. Direktur IKANMAS FK USK, dr. Imam Maulana, juga mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah nyata dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja.
 

Materi pertama diawali dengan pemutaran video dokumenter yang menggambarkan perjalanan hidup seorang pengguna NAPZA. Video ini memberikan gambaran nyata tentang dampak buruk narkoba terhadap kehidupan seseorang, mulai dari kehancuran finansial hingga kehancuran hubungan sosial. 
 
 
Setelah menonton video, peserta mendapatkan pemaparan materi tentang bahaya NAPZA oleh Syakira Syifa’ Risky (Mahasiswa FK USK). Materi ini mencakup efek samping narkoba terhadap kesehatan fisik dan mental dan strategi pencegahan bagi remaja. Materi pertama ditutup dengan nyanyian edukatif.  Sesi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam serta membekali peserta dengan informasi yang dapat mereka sebarkan ke lingkungan masing-masing. 
 

Secara teoritis, NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan ketergantungan jika disalahgunakan. Pencegahan penyalahgunaan NAPZA dilakukan melalui beberapa strategi, yaitu:
 
 
Pencegahan Primer – Memberikan edukasi sejak dini tentang bahaya narkoba, memperkuat kesadaran diri, serta menciptakan lingkungan sosial yang sehat dan bebas dari narkoba.
 
 
Pencegahan Sekunder – Deteksi dini bagi individu yang berisiko tinggi menggunakan NAPZA, seperti anak-anak dengan lingkungan yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.
Pencegahan Tersier – Rehabilitasi bagi pengguna narkoba agar dapat pulih dan kembali berfungsi secara sosial di masyarakat.
 

Materi kedua dalam kegiatan ini membahas bahaya rokok bagi kesehatan, yang disampaikan oleh Ns. Alfiatur Rahmi, S.Kep, seorang perawat sekaligus anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A). 
 
 
Dalam sesi ini, beliau memberikan demonstrasi praktek menggunakan botol bekas sebagai media edukasi. Demonstrasi dilakukan dengan menyalakan rokok yang ditempelkan pada pembuka botol, sehingga asap rokok mengalir ke dalam botol dan melewati kapas yang mewakili paru-paru. Setelah 10-15 menit, kapas yang awalnya putih berubah menjadi kuning, memperlihatkan dampak langsung zat berbahaya dari rokok
 
 
“Satu batang rokok mengandung ribuan racun yang merusak tubuh perlahan, lima batang sehari menanam bibit penyakit, dan satu bungkus rokok menjadi tiket menuju kerusakan permanen. Berhenti merokok sekarang adalah cara terbaik untuk menjaga diri dan orang-orang tersayang dari bahaya asap rokok,” ujar Ns. Alfiatur Rahmi, S.Kep.
 
 

Rokok mengandung ribuan zat berbahaya seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida yang merusak tubuh, terutama paru-paru. Demonstrasi sederhana menunjukkan kapas putih berubah kuning akibat asap rokok, menggambarkan dampak langsung zat beracun ini. Rokok tidak hanya membahayakan perokok, tetapi juga orang sekitar. Berhenti merokok adalah langkah terbaik untuk melindungi kesehatan diri dan orang tercinta.
 
 

Salah satu peserta Rasya Nabila (15 tahun),  mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. “Awalnya saya ikut acara ini karena di suruh tulis nama yg darul imarah tapi ternyata  informasi nya sangat bermanfaat. Saya jadi tahu bahwa tekanan dari teman sebaya bisa menjadi salah satu alasan remaja mencoba narkoba dan juga tau bahayanya napza bagi kalangan remaja dan saya mendapatkan edukasi yg sangat bermanfaat.” Tegas Rasya selaku perwakilan Kader remaja Aksi Remaja Sehat (ARES) Puskesmas Darul Imarah.
 


Kepala Puskesmas Darul Imarah, dr. Nilawati  juga memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. "Di Puskesmas, terdapat program di bawah indikator Penyakit Tidak Menular, salah satunya adalah Upaya Berhenti Merokok. Namun, program ini cukup sulit dijalankan karena banyak siswa yang tidak mengakui dirinya sebagai perokok aktif. Dengan adanya kerja sama bersama GEN A dan tim mahasiswa berprestasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, diharapkan dapat tercipta sinergi yang baik dalam memberikan edukasi kepada siswa yang merokok." ujarnya.
 

Ketua Panitia, M. Edwin Mufid, berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat. “Kami ingin kader remaja ini menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, menyebarkan edukasi tentang bahaya NAPZA, dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih sehat,” ujarnya. Kegiatan ini diselenggarakan dengan dukungan penuh dari FK USK dan Ikatan Alumni Kedokteran Masyarakat FK USK.
 

Melalui program ini, mahasiswa FK USK membuktikan bahwa mereka tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyarakat. Diharapkan para kader yang telah mendapatkan pelatihan ini dapat terus menyebarkan informasi tentang bahaya NAPZA di lingkungan mereka, sehingga Aceh dapat menjadi daerah yang lebih sehat dan bebas dari narkoba.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post