Perangi Hoaks Imunisasi, Puskesmas Darul Kamal dan GEN-A Gelar Pelatihan Komunikasi Efektif untuk Tenaga Kesehatan

 

 

 

SABANGINFO.COM,ACEH BESAR - Puskesmas Darul Kamal bersama Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) menyelenggarakan Training of Communicator (ToC) dan Workshop Literasi Digital Tangkal Hoaks Imunisasi dengan Pendekatan Komunikasi Antarpribadi (KAP). Aceh Besar, Rabu, 30 Oktober 2024.

 

Kegiatan yang dihadiri oleh 38 tenaga kesehatan dan bidan desa dari Aceh Besar ini bertujuan meningkatkan keterampilan dalam menangkal hoaks imunisasi, serta memperkuat upaya edukasi kepada masyarakat untuk mendukung tercapainya target imunisasi.



Imunisasi di Aceh masih menghadapi tantangan besar. Berbagai hambatan seperti kurangnya pemahaman masyarakat, pengaruh informasi keliru, dan penyebaran hoaks menjadi kendala dalam meningkatkan ketercapaian imunisasi. Selain itu, sejumlah masyarakat masih khawatir mengenai efek samping imunisasi, sehingga menurunkan minat mereka untuk membawa anak-anaknya ke layanan kesehatan. Data menunjukkan, angka imunisasi di Aceh masih di bawah target nasional, yang mengindikasikan perlunya strategi komunikasi yang lebih efektif untuk menyampaikan pentingnya imunisasi dalam mencegah penyakit serius pada anak-anak.



Dalam pelatihan ini, tenaga kesehatan dilatih agar dapat mengedukasi masyarakat melalui pendekatan Komunikasi Antarpribadi (KAP). dr. Imam Maulana, Alumni Training of Trainer (ToT) KAP UNICEF Indonesia, membuka sesi pelatihan dengan pengantar teknik KAP. Menurutnya, pendekatan personal dapat membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat pada program imunisasi dan menangkal informasi keliru. "KAP memungkinkan tenaga kesehatan untuk membangun kepercayaan dan menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan masyarakat. Hal ini penting terutama di daerah yang rentan terhadap informasi hoaks dan kekhawatiran berlebihan mengenai imunisasi,” kata dr. Imam Maulana, yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif GEN-A.



Ulfa Zahra Sisca dan Nadia Wulandari, S.T., Alumni ToC KAP Imunisasi UNICEF Indonesia, melanjutkan dengan sesi edukasi berbasis permainan yang membuat pesan imunisasi lebih mudah diterima, terutama oleh masyarakat di daerah pedesaan. Ini bertujuan untuk menjadikan tenaga kesehatan lebih efektif dalam penyampaian informasi secara interaktif dan menyenangkan. "Melalui edukasi berbasis permainan, kami berharap pesan tentang pentingnya imunisasi dapat disampaikan dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami," ungkap Ulfa Zahra Sisca. Nadia Wulandari, S.T., menambahkan, "Pendekatan ini tidak hanya membantu meningkatkan pemahaman masyarakat, tetapi juga memperkuat peran tenaga kesehatan sebagai sumber informasi yang interaktif. Kami ingin membawa semangat inovasi dalam cara penyampaian, khususnya di daerah pedesaan."



Edukasi literasi digital oleh Sitty Almatunira, S.Kom., menekankan cara mengenali hoaks dan mendeteksi informasi yang salah di media sosial. Literasi digital yang baik diperlukan agar tenaga kesehatan bisa membimbing masyarakat dalam memilih informasi terpercaya tentang imunisasi. "Literasi digital bukan sekadar keterampilan, tetapi juga tanggung jawab, terutama bagi tenaga kesehatan" ujar Sitty Almatunira, S.Kom. "Dengan kemampuan mengenali hoaks dan menyaring informasi yang salah, tenaga kesehatan dapat menjadi panduan bagi masyarakat dalam memilih informasi yang terpercaya, terutama terkait imunisasi.



Acara ini ditutup dengan sesi microteaching, di mana peserta berlatih menyampaikan edukasi kepada kelompok kecil. Melalui simulasi ini, mereka dapat langsung mempraktikkan cara komunikasi yang efektif dan empatik saat memberikan edukasi di lapangan.



Salah satu peserta, Fitri, merasa kegiatan ini sangat bermanfaat. "Saya sangat senang dan terhibur dengan presentasi dari Kak Imam, Kak Alma, Kak Nadia, dan Kak Ulfa. Materi yang disampaikan sangat bermanfaat untuk praktek di lapangan dan membantu bidan dalam edukasi kepada masyarakat. Harapan saya, ke depannya akan ada lebih banyak pelatihan dan workshop serupa yang meningkatkan keterampilan komunikasi tenaga kesehatan, agar ilmu yang disampaikan bisa diterima luas oleh masyarakat, anak sekolah, dan wali murid."



Kepala Puskesmas Darul Kamal, Maya Sopa, S.TP., juga mengapresiasi inisiatif pelatihan ini. Ia menyampaikan, "Kami berkomitmen untuk mendukung kegiatan yang membekali tenaga kesehatan dalam menyampaikan informasi yang benar mengenai imunisasi. Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat meningkatkan cakupan imunisasi dan membangun kepercayaan masyarakat pada layanan kesehatan. Terima kasih kepada GEN-A yang terus berkenan berkolaborasi mengabdi di Darul Kamal”



dr. Imam Maulana menutup acara dengan pesan inspiratif bagi tenaga kesehatan. “Peran tenaga kesehatan di masyarakat adalah ujung tombak dari upaya peningkatan cakupan imunisasi. Dengan keterampilan komunikasi yang efektif, kita dapat bersama-sama melindungi generasi mendatang dari penyakit serius yang sebenarnya bisa dicegah. Harapannya, pelatihan ini dapat memberi dampak positif yang luas bagi kesehatan masyarakat.”



Melalui pelatihan ini, tenaga kesehatan Puskesmas Darul Kamal diharapkan mampu berperan aktif dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Aceh dan menangkal hoaks melalui pendekatan yang lebih dekat dengan masyarakat.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post