Akuntansi Masjid Butuh Modernisasi, GEN-A Dorong Digitalisasi Keuangan Lewat Program AMALIAH




 Laporan Ikhsanul | Banda Aceh

 

SABANGINFO.COM,BANDA ACEH - Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) berkolaborasi dengan Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Jami' Tgk Chik Di Tiro Gedung Keuangan Negara menyelenggarakan program pelatihan literasi digital akuntansi bagi pengurus BKM masjid dari wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Banda Aceh, Sabtu (7/09/2024)

 

Program bertajuk AMALIAH (Akuntansi Masjid Amanah dengan Literasi Inovasi Digital) ini diadakan di co-working space Masjid Jami' Tgk Chik Di Tiro Gedung Keuangan Negara, Banda Aceh.



Program ini diikuti oleh pengurus BKM dari berbagai masjid terkemuka, termasuk BKM Gedung Keuangan Negara, BKM Fathun Qarib UIN Ar-Raniry, BKM Al-Fatah Garot, dan BKM Baiturrahmah Gampong Keuramat, Banda Aceh.



Pelatihan ini menghadirkan Umeir Fawwas Anaqi, A.Md. Ak., seorang certified trainer akuntansi masjid sekaligus Manajer Departemen Kesekretariatan dan Rumah Tangga GEN-A. Kegiatan pelatihan dibagi dalam tiga sesi, yaitu penyampaian teori, simulasi terpimpin, dan simulasi mandiri. Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh serta kemampuan praktis dalam penerapan sistem akuntansi masjid yang modern, transparan, dan akuntabel.



Pengelolaan keuangan masjid di Indonesia, termasuk Aceh, sering menghadapi tantangan besar terkait transparansi dan akuntabilitas. Berdasarkan data dari berbagai laporan, mayoritas masjid di Indonesia belum menerapkan sistem akuntansi yang baik. Hal ini menyebabkan seringkali tidak ada pencatatan terperinci tentang pemasukan dan pengeluaran masjid. Di Aceh, situasinya tidak jauh berbeda meskipun banyak masjid besar, manajemen keuangannya masih bersifat konvensional dengan sedikit atau tanpa pengawasan yang memadai.


Permasalahan lain yang muncul adalah kurangnya pemahaman dan pelatihan bagi para pengurus masjid tentang pentingnya akuntansi. Akibatnya, laporan keuangan masjid jarang disusun secara profesional, bahkan seringkali tidak ada laporan yang dipublikasikan secara transparan kepada jamaah. Keterbatasan akses terhadap teknologi akuntansi modern juga menjadi faktor utama dalam menghambat peningkatan kualitas pengelolaan keuangan masjid.



Akuntansi masjid memiliki peran penting dalam mewujudkan pengelolaan keuangan yang lebih baik, terutama dalam hal transparansi dan akuntabilitas. Masjid, sebagai institusi yang sering menerima sumbangan dari masyarakat, memiliki tanggung jawab besar untuk mengelola dan melaporkan keuangannya dengan jelas. Penerapan akuntansi masjid yang baik dapat meningkatkan kepercayaan jamaah terhadap pengurus masjid, memastikan bahwa dana yang disumbangkan digunakan sesuai dengan tujuan, dan mencegah terjadinya penyelewengan.



Melalui pelatihan seperti program AMALIAH, para pengurus masjid diharapkan dapat memahami pentingnya sistem pencatatan yang tepat dan bagaimana menggunakan teknologi digital untuk membantu proses akuntansi tersebut. Dalam program ini, GEN-A memperkenalkan aplikasi akuntansi masjid karya Andy Prasetiawan Hamzah, S.S.T., Ak., M.Si., seorang dosen PKN STAN, yang dirancang untuk mempermudah pengurus masjid dalam mencatat dan mengelola keuangan secara lebih profesional.
Dengan adopsi sistem akuntansi modern, masjid dapat meningkatkan kualitas manajemen keuangan mereka, memastikan bahwa setiap pemasukan dan pengeluaran terdokumentasi dengan baik, serta mampu mempublikasikan laporan keuangan secara transparan kepada jamaah. Hal ini akan membantu menciptakan pengelolaan masjid yang lebih baik, berintegritas, dan sesuai dengan prinsip amanah.



Ust. Bangun Karya, S.Sos., M.M (Ketua BKM Al-Fatah Ds. Garot) menyampaikan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk kami yang masih menggunakan sistem manual dalam pengelolaan keuangan masjid. Dengan pemahaman baru tentang akuntansi digital, saya merasa lebih yakin bahwa pengelolaan dana masjid akan lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini adalah langkah maju untuk meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan masjid.”



Faisal Azni (Sekretaris BKM Tgk. Chik Di Tiro Gedung Keuangan Negara) berharap, “Program AMALIAH memberikan solusi yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan transparansi dalam pembukuan keuangan masjid. Kami berharap, pelatihan ini dapat menjadi model yang diadopsi oleh masjid-masjid lainnya di Aceh. Dengan adanya sistem digital ini, kami percaya bahwa pengelolaan keuangan masjid akan menjadi lebih efisien, akuntabel, dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.”



Ikhlasul Amal, S.T (Wakil Bendahara BKM Baiturrahmah Gp. Keuramat) juga mengungkapkan hal serupa. “Sebagai pengurus yang bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan, terkadang kami kesulitan mencatat dengan rapi pemasukan dan pengeluaran. Pelatihan ini membantu kami memahami pentingnya akuntansi digital dan aplikasinya sangat mudah digunakan. Kami siap mengimplementasikan sistem ini di masjid kami.”



Sementara itu, Imam Maulana, Direktur Eksekutif GEN-A, menjelaskan bahwa program AMALIAH adalah bagian dari visi jangka panjang GEN-A untuk meningkatkan literasi digital dan manajemen keuangan di kalangan pengurus masjid. “Masjid adalah pusat kegiatan keagamaan dan sosial, dan pengelolaan keuangannya haruslah modern dan akuntabel. Kami berharap aplikasi akuntansi masjid ini dapat diadopsi oleh masjid-masjid lainnya, tidak hanya di Aceh, tapi di seluruh Indonesia. Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci utama untuk menjaga kepercayaan masyarakat.”



Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk penerapan sistem akuntansi modern di seluruh masjid yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar. GEN-A berharap bahwa melalui AMALIAH, masjid-masjid di Aceh dan Indonesia dapat menjadi contoh pengelolaan keuangan yang transparan, profesional, dan akuntabel.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post