STIS Al-Aziziyah "Kampus Pencerah" di Ujung Barat Indonesia

 

SABANGINFO.COM - STIS Al-Aziziyah Sabang, kampus yang terletak di ujung barat Indonesia, telah menjadi simbol keberhasilan dalam mempertahankan warisan sejarah sekaligus berkomitmen pada masa depan yang cerah. 


Kampus ini bukan hanya tempat belajar, melainkan juga pusat kegiatan akademis dan budaya yang berharga bagi masyarakat sekitarnya.

 

Didirikan pada 5 Mei 2014, STIS Al-Aziziyah Sabang menawarkan dua program studi, yaitu Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) dan Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES). Meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk perpindahan lokasi dan kurangnya perhatian dari pemerintah setempat, kampus ini tetap eksis dengan semangat jihad dalam memajukan dan mendidik generasi di ujung barat Indonesia menjadi generasi yang "Cerdas, Berbudaya, dan Berakhlak Mulia."

 

Harapan besar disematkan pada generasi muda agar tidak terhambat oleh faktor keuangan dalam meraih cita-cita mereka. Dengan adanya perguruan tinggi Islam di kawasan kepulauan ini, diharapkan dapat menjawab tantangan yang dihadapi oleh mereka yang ingin mewujudkan impian menjadi orang berpendidikan dan bermanfaat bagi masyarakat.

 

Mendirikan dan mempertahankan perguruan tinggi di daerah kepulauan merupakan tugas yang sangat berat. Beberapa kampus sebelumnya mencoba mendirikan di Sabang namun akhirnya terpaksa menutup karena berbagai kesulitan. Namun, STIS Al-Aziziyah Sabang berbeda. Kampus ini tidak semata-mata mengejar keuntungan finansial; tujuan utamanya adalah dakwah dan jihad. Para pengurus dan dosennya, yang merupakan alumni Dayah, telah terbiasa menghadapi tantangan tanpa gaji dan berkomitmen pada filosofi: "Ilmu itu dapat dengan Belajar, Berkah dengan Pengabdian, Bermanfaat dengan Taat."

 

Konsep ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan para pengurus STIS Al-Aziziyah Sabang sebagai panutan di komunitas mereka, dengan beberapa di antaranya menjadi tokoh ulama, tokoh masyarakat, dan tokoh nasional. Mayoritas mahasiswa di kampus ini adalah anak-anak kurang mampu dan yatim, namun semangat mereka untuk belajar dan meraih cita-cita tidak pernah pudar. Ini adalah kesempatan emas bagi mereka untuk meraih gelar sarjana di satu-satunya kampus di Sabang.

 

Kampus ini menyadari bahwa kemajuan Sabang tidak hanya terletak pada pembangunan fisik, tetapi yang paling penting adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM), mengingat Sabang masih termasuk daerah 3T (Terluar, Tertinggal, dan Terpencil).

 

STIS Al-Aziziyah telah meluluskan dua angkatan, yaitu angkatan 2014 dan 2015, yang telah diwisuda pada tahun 2021 dan 2022, dengan total 107 alumni. Mahasiswa tidak perlu pergi ke Banda Aceh untuk wisuda, karena kampus ini telah melaksanakan wisuda di Sabang, sehingga mengurangi beban biaya.

 

Kampus ini juga memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dan generasi muda Sabang dengan menyediakan beasiswa dari Kemenag RI serta bantuan beasiswa prestasi akademik dan magang. Program-program seperti anak yatim bebas SPP dan diskon 50% bagi yang kurang mampu menunjukkan kepedulian kampus terhadap masyarakat sekitar.

 

Meskipun biaya hidup di Sabang tinggi karena bergantung pada kebutuhan dari daratan, kampus ini tetap bertahan dengan berbagai kekurangan. 80% pengurus dan dosen berasal dari luar daerah, dan mereka mengeluarkan banyak uang untuk berlayar ke Sabang demi mendidik generasi muda. Mereka berharap mendapatkan doa dan dukungan untuk kelancaran rezeki dan kesehatan.

 

STIS Al-Aziziyah tidak hanya berfokus pada pendidikan, tetapi juga pada pelestarian warisan budaya dan pengembangan fasilitas modern. Kampus ini telah mencatat sejarah dengan masuk dalam nominasi 58 kampus terbaik di Aceh, menduduki posisi ke-47, dan satu-satunya di Sabang yang mampu bersaing dengan kampus-kampus di daratan.

 

Gedung baru yang diresmikan menjadi simbol semangat dan kebanggaan, menunjukkan bahwa kampus ini bukan hanya unggul dalam SDM dosen, tetapi juga dalam fasilitasnya, menjadikannya yang terbaik di Sabang.[]

 


Post a Comment

Previous Post Next Post