Laporan Ikhsanul | Banda Aceh
SABANGINFO.COM,BANDA ACEH- Dalam rangka memperingati Bulan Imunisasi Anak Nasional, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh menyelenggarakan kegiatan edukasi kreatif di SD Fatih Bilingual School.Selasa (27/08/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya imunisasi HPV (Human Papillomavirus) pada anak-anak, khususnya siswa kelas 5 dan 6, dengan harapan memperkenalkan manfaat imunisasi HPV dalam suasana yang menyenangkan dan mudah dipahami.
Edukasi ini dikemas melalui permainan interaktif yang melibatkan para siswa secara aktif. Melalui pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP), para siswa diajak untuk memahami pentingnya imunisasi HPV dalam mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus HPV, termasuk kanker serviks.
Imam Maulana dari Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A), Almulk Rizka dari Centra Muda Putroe Phang (CMPP), Chairiani Z dari Fasilitator Forum Anak Kota Banda Aceh (FOKBA), dan Aulyanda Hardian dari BEM FK Universitas Syiah Kuala (USK) bertindak sebagai komunikator dalam kegiatan ini. Mereka adalah para komunikator yang telah dilatih oleh Portal Kesehatan Masyarakat (PORTKESMAS) dan UNICEF Indonesia, sehingga mampu menyampaikan informasi dengan pendekatan yang ramah anak dan efektif.
Fokus diskusi hari ini adalah masalah yang akan mempengaruhi kesehatan kita di masa depan, yakni HPV. Ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan tubuh dan memastikan bahwa anak-anak tumbuh dalam kondisi yang sehat dan kuat. Karena ada cara untuk menghindari virus HPV, sangat penting untuk mengetahuinya. Salah satunya adalah vaksinasi HPV, yang dapat melindungi dari beberapa jenis HPV yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker leher rahim (serviks). Dengan menerima vaksin ini, anak-anak dapat tetap sehat dan mencegah penyakit di masa depan.
Kanker serviks adalah berkembangnya sel-sel abnormal di dalam serviks (leher rahim). Menurut WHO, secara global, kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling umum terjadi pada perempuan, dengan 604 ribu kasus baru pada tahun 2020. Sekitar 90 persen dari 342.000 kematian akibat kanker serviks terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Tingkat kejadian dan kematian akibat kanker serviks tertinggi terjadi di Afrika Sub-Sahara, Amerika Tengah, dan Asia Tenggara. Menurut data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara, yaitu sebanyak 36.633 kasus atau 17,2% dari seluruh kanker pada wanita. Jumlah ini memiliki angka kematian yang tinggi sebanyak 21.003 kematian atau 19,1% dari seluruh kematian akibat kanker.
Kanker serviks berhubungan dengan virus papiloma manusia (HPV), infeksi menular seksual umum yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan. Menurut WHO, infeksi HPV yang persisten pada leher rahim, jika tidak diobati, akan menyebabkan 95 persen kanker serviks. Biasanya, diperlukan waktu 15–20 tahun bagi sel abnormal untuk berubah menjadi kanker, namun pada perempuan dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti HIV yang tidak diobati, proses ini bisa lebih cepat dan memakan waktu 5–10 tahun.
"Kami ingin anak-anak tidak hanya mengerti tentang pentingnya imunisasi HPV, tetapi juga merasa nyaman dan senang dalam mempelajari hal ini. Melalui permainan, kami berharap mereka lebih mudah mengingat pesan-pesan kesehatan yang kami sampaikan," ujar Imam Maulana, salah satu komunikator dari GEN-A.
Almulk Rizka menambahkan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk menanamkan kesadaran sejak dini tentang kesehatan reproduksi, khususnya bagi siswa kelas 5 dan 6 yang berada dalam masa pertumbuhan.
Dalam sesi edukasi ini, para komunikator juga menyampaikan pesan penting tentang kanker serviks. Kanker serviks merupakan jenis kanker yang terjadi pada leher rahim dan menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di kalangan wanita. Penyebab utama kanker ini adalah infeksi HPV, yang sebagian besar dapat dicegah melalui imunisasi. Vaksin HPV sangat efektif dalam mencegah infeksi jenis virus HPV yang paling berisiko menyebabkan kanker serviks.
Amiruddin, SKM, Koordinator Surveilans dan Imunisasi dari Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, juga memberikan tanggapannya terkait kegiatan ini. "Kami sangat mengapresiasi inisiatif edukasi imunisasi HPV yang dikemas dalam bentuk permainan. Ini adalah langkah inovatif untuk memastikan pesan kesehatan sampai kepada anak-anak dengan cara yang sesuai dengan usia mereka. Harapan kami, kegiatan ini dapat mendorong partisipasi aktif siswa dan orang tua dalam program imunisasi, serta meningkatkan cakupan imunisasi di Banda Aceh."
Lebih lanjut, Amiruddin juga menekankan bahwa imunisasi HPV tidak hanya penting untuk melindungi anak-anak perempuan dari risiko kanker serviks, tetapi juga untuk memutus rantai penularan virus HPV dalam masyarakat. "Dengan memberikan vaksin HPV pada usia dini, kita bisa mencegah ribuan kasus kanker serviks di masa depan dan menyelamatkan banyak nyawa," tambahnya.
Kepala SD Fatih Bilingual School, Maelani, M.Ed., juga memberikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Kami dari pihak sekolah SD Fatih Bilingual School mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi HPV kepada siswa kami. Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan ilmu baru yang sangat berharga bagi kami semua. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan sangat penting, dan kita semua memiliki cara yang sederhana namun menguntungkan untuk melakukannya. Kita dapat menjadi lebih sehat di masa depan dengan belajar tentang HPV dan vaksin."
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model edukasi kesehatan yang efektif dan inspiratif bagi sekolah-sekolah lain, khususnya dalam menyampaikan informasi kesehatan dengan cara yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak, serta mendukung keberhasilan program Bulan Imunisasi Anak Nasional.[]
Post a Comment