USK Lantik Santri Tolak Kekerasan Seksual (SATKAS) di Dayah Darul Ulum

 

 

 Laporan Ikhsanul | Banda Aceh

 

 SABANGINFO.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 15 kader Santri Tolak Kekerasan Seksual (SATKAS) dilantik oleh Universitas Syiah Kuala (USK). Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dengan judul “Pendidikan Seksualitas dan Pembinaan Kader Santri Tolak Kekerasan Seksual (SATKAS) sebagai Mitigasi Pelanggaran dan Penegakan Qanun Jinayat di Dayah Aceh” Banda Aceh (20/7/2024). 


Berhasil mendapatkan hibah dari DIKTI sebagai ajang kompetisi mahasiswa nasional yang bertujuan menumbuhkan empati mahasiswa kepada persoalan yang dihadapi masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan. Kegiatan Pendidikan seksualitas dan Pembinaan Kader SATKAS ini pertama kali diselenggarakan di Dayah Modern Darul Ulum.



Pada kata sambutannya,  Ners. Noraliyatun Jannah, M. Kep (Dosen Pembimbing) mengatakan bahwa ”tujuan kegiatan yang dipimpin oleh Haliana Rahmat Dewi, dkk selama empat bulan ini adalah
memberikan pendidikan seksualitas pada santri untuk membangun kesadaran perlindungan diri dari tindakan kekerasan seksual,  mensosialisasikan qanun jinayat dan regulasi terkait untuk mencegah pelanggaran hukum oleh masyarakat di lingkup dayah, dan meningkatkan pemahaman bahwa pendidikan seksualitas bukan hal yang tabu”.



Wakil pimpinan Dayah Modern Darul Ulum Banda Aceh Ustadz Faizil Afrizal, S.Pd.I mengatakan ”program ini sesuai dengan visi dan misi Dayah dalam meningkatkan pengetahuan Islami yang mendekatkan kebaikan dan menjauhkan keburukan”. 



Dr. Ns. Marlina, S.Kep., M.Kep., Sp.MB  selaku Wakil Dekan II Fakultas Keperawatan USK mengharapkan kegiatan terus dilanjutkan melalui sosialisasi dan edukasi pada seluruh pihak di Dayah Darul Ulum.   Beliau menutup rangkaian kegiatan PKM-PM secara resmi sekaligus melantik kader SATKAS dengan penyematan pin dan pemberian modul kader SATKAS bersama Bapak Khairuddin yang mewakili Direktorat Kemahasiswaan Prestasi dan Kewirausahaan USK.



Kasus Kekerasan seksual yang meningkat setiap tahunya, berdasarkan data dari kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KemenPPA) 2022 Kasus kekerasan seksual di Indonesia sebanyak 19.593 kasus, 50% terjadi pada anak usia sekolah dan yang lebih mengkhawatirkan lagi 41% terjadi di pondok pesantren. 

 

Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita ikut berkolaborasi dalam penanganan kasus ini. Marilah kita bergerak aktif mencegah kekerasan seksual dengan memberikan pendidikan seksualitas dan membina kader SATKAS sebagai mitigasi pelanggaran dan penegakan qanun jinayat di dayah Aceh, SATKAS diharapkan dapat menjadi kader edukator dan preventif bagi teman sebaya.



Acara diakhiri dengan pembacan doa, foto bersama, dan pemberian penghargaan  pada peserta/kelompok terbaik.



Acara ini dihadiri oleh perwakilan direktorat Kemahasiswaan prestasi dan kewirausahaan, wakil dekan 2 bidang umum dan keuangan, pembimbing PKM-PM, perwakilan LSM GEN-A, wakil pimpinan dayah beserta jajarannya, Tim PKM-PM, serta santriwan dan santriwati dayah Modern Darul Ulum Banda Aceh. Setelah dilakukannya kegiatan ini, harapannya Dayah Modern Darul Ulum Banda Aceh dapat menjadi role model untuk dayah lain sebagai dayah bebas kekerasan seksual.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post