USK Bentuk Dayah Binaan Bebas Kekerasan Seksual

 

 

 Laporan Ikhsanul |Banda Aceh


SABANGINFO.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 15 orang santri Dayah Modern Darul Ulum ikut dalam pembukaan program kreativitas mahasiswa, mereka nantinya akan dilantik sebagai kader edukator sebaya oleh tim PKM-PM Usk, Selasa (04/06/2024). 

 

Pelantikan kader remaja ini bertujuan untuk membentuk anak muda yang peduli tentang pentingnya pendidikan seksualitas dan mitigasi pelanggaran qanun jinayat  Aceh. Tergabung sebagai Kader Santri Tolak Kekerasan Seksual (SATKAS) para kader sebelumnya akan diberikan pelatihan selama 2 bulan dan akan di uji coba memberikan edukasi kepada santri lain yang ada di dayah tersebut. 



Pembentukan kader edukator sebaya SATKAs dilatarbelakangi oleh maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di dayah, terutama Aceh yang dikenal dengan syariat islamnya.  

 

Kementerian PPA menyatakan bahawa periode 1 januari sampai 27 september 2023 terdapat 19.593 kasus kekerasan seksual di Indonesia 9.588 kasus diantaranya terjadi pada anak, dan yang lebih mengejutkan lagi 41% dari kasus tersebut terjadi di lingkup pondok pesantren. Padahal Aceh merupakan daerah otonomi khusus dengan penegakan qanun / hukum syariat islam yang melarang keras perbuatan tersebut.

 

 Hal ini membuktikan bahwa perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan terjadinya kekerasan seksual dan pelanggaran hukum, dari berbagai pihak seperti santri.

Acara pembukaan dibuka dengan laporan dari ketua PKM-PM Haliana Rahmat Dewi, Dalam laporannya, Haliana Rahmat Dewi menjelaskan latar belakang dan pentingnya kegiatan "Pendidikan Seksualitas dan Pembinaan Kader Santri Cegah Kekerasan Seksual (SATKAS) sebagai Mitigasi Pelanggaran Qanun Jinayat di dayah Aceh" diadakan di Dayah Modern Darul Ulum Banda Aceh. “Dayah Modern Darul Ulum dikenal sebagai salah satu dayah terkenal yang berada di Banda Aceh.

 

untuk itu kami yakin bahwa mereka juga mampu menjadi role model dayah bebas kekerasan seksual, dan juga dapat berbagi ilmu tentang pentingnya pendidikan seksualitas dan mitigasi pelanggaran qanun jinayat kepada teman sebayanya.
 

Kata sambutan dari pembimbing dayah Ustadz Rizki Rahmadhani, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan inspiratif yang dilakukan oleh tim PKM-PM. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang sangat baik ini, harapannya semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menambah wawasan dan juga motivasi bagi kami semua lebih sadar terhadap isu yang banyak terjadi" langkah positif yang sangat berarti bagi perkembangan santri di dayah Aceh.



Acara pembukaan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan santri dalam menjaga diri dan lingkungan sekitar. SATKAS akan terus berkembang sebagai pusat kaderisasi dan edukasi terkait seksulitas serta qanun jinayat .



Pembukaan ini turut dihadiri oleh Ustadz dan Ustadzah pembina dayah dan juga tim PKM-PM. []

Post a Comment

Previous Post Next Post