Laporan Hana Syahira Permana | Aceh Besar
SABANGINFO.COM, JANTHO - Sebanyak 15 orang remaja Kecamatan Darul Kamal dilatih sebagai Kader Edukator Remaja oleh Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A). Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan pengurus Taman Edukasi Kesehatan Remaja (TaKasi-SeRa) dengan kemampuan mengajar teman sebayanya terkait isu kesehatan, dimulai dengan bahaya rokok. Darul Kamal, Jum'at, (28/06/2024).
Upaya ini merupakan bentuk kepedulian bersama antara Puskesmas Darul Kamal dan GEN-A serta dukungan dari Bapak Camat Darul Kamal, Subhan SE MM, yang turut hadir pada saat pembukaan kegiatan.
Ns. Salsabila, S.Kep (Ketua Panitia), pada kata sambutannya menyampaikan bahwa peran anak-remaja setempat sangat penting untuk menyelesaikan permasalah setempat. Mereka cenderung menghabiskan waktu bersama, bermain dan belajar.
Perilaku anak-remaja terbentuk dari lingkungan bermainnya, sehingga tidak jarang permasalahan anak bermula dari ikut-ikut teman seperti, merokok, merundung, bermain game online, dan termasuk pergaulan bebas. Oleh karena itu, membentuk anak-remaja dengan pengetahuan yang benar, perilaku yang sehat, dan mampu mempengaruhi teman sebayanya sangat penting.Ujar Salsabila.
Kepala Puskesmas Darul Kamal, Maya Sopa S.TP, pada sambutannya menyampaikan bahwa terdapat 14 gampong dalam wilayah kerja Puskesmas Darul Kamal, dan hampir semuanya memiliki posyandu remaja.
“Selama ini keterlibatan remaja kami sebatas peserta, kini kami berupaya untuk melibatkan anak-anak kami sebagai pemberi ilmu sehingga mereka akan terlatih kemampuan public speakingnya, dan punya ilmu kesehatan yang baik”. Untuk tahap awal dimulai dengan 15 orang anak-remaja dari 3 gampong, yaitu Gampong Lamsod, Gampong Biluy, dan Teubaluy." ungkap Maya Sopa.
Pemateri pertama, dr. Imam Maulana, memberikan pelatihan dasar komunikasi yakni Komunikasi Antar Pribadi (KAP) atau Interpersonal Communication (IPC) Skills. Tujuan dari komunikasi antar pribadi adalah untuk membangun keakraban dengan cepat dengan teman bicara dan memastikan ilmu yang disampaikan tidak hanya diterima tetapi juga dapat dipahami.
Untuk mencapai hal tersebut ada enam metode yang dapat digunakan yakni gunakan nama, cari simpul, active listening, gunakan bahasa nonverbal dan obrolan informal, serta melakukan pertolongan kecil cepat. dr. Imam Maulana juga menegaskan untuk jangan pernah menganggap orang yang kita berikan ilmu sebagai gelas kosong.terang Imam Maulana.
selanjutnya, Ns. Akrima Sabila, S. Kep menyampaikan terkait bahaya merokok. Ia menjelaskan bahwa rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan kecanduan. Terdapat kurang lebih 4000 jenis senyawa kimia, 400 zat berbahaya, dan 43 zat penyebab kanker (karsinogenik).
Rokok mengandung Nikotin yang memberikan efek candu, Tar yang digunakan untuk buatan jalan beraspal, karbon monoksida yaitu gas dari knalpot, acetone (penghapus cat), ammonia (pembersih lantai), dan lain-lain. Selain itu, asap rokok yang dihirup baik oleh perokok aktif atau perokok pasif dapat menyebabkan berbagai penyakit mulai dari rambut rontok, gigi karies, penyakit jantung, hingga kanker yang menyebabkan amputasi dan kematian.jelasnya.
Indonesia saat ini dijuluki sebagai negara baby smoker, karena usia perokok yang semakin muda. Jumlah perokok anak usia 10-15 tahun di Indonesia pada tahun 2008 sampai tahun 2012 didapatkan sebanyak 1.200.000 jiwa, sedangkan anak usia kurang dari 10 sebanyak 239.000. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh didapatkan bahwa satu juta lebih atau 20 persen dari total 5,2 juta jiwa penduduk Aceh adalah perokok berat.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Yuliani (2022) di Kecamatan Darul Kamal, didapatkan bahwa perilaku merokok banyak dilakukan oleh anak usia 15-20 tahun dengan jumlah konsumsi rokok 2-4 batang perhari. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk memutus mata rantai perilaku merokok ini. Marilah kita bergerak aktif mencegah dengan memberikan edukasi salah satunya dengan adanya TaKasi-Sera, diharapkan dapat menjadikan remaja Darul Kamal sebagai kader edukator sebaya menjadi agen perubahan untuk Aceh kedepannya.
Di akhir kegiatan, para peserta memilih pengurus TaKasi-SeRa Darul Kamal yaitu Siti Nurfaiza (Ketua), Cut Naila Hafiyya (Sekretaris), Wila Putri Anggina (Bendahara), Fathya Azzahra (Ka.Dept Media) dengan 5 anggota, Fina Inayatillah (Ka.Dept Edukasi) dengan 6 anggota. Pengurus akan terus dilatih secara bertahap agar nantinya dapat mandiri.
“Hari ini kami belajar tentang bahaya rokok, penyampaian materinya seru banget, kami belajar sambil bermain, Semoga kedepannya kegiatan ini terus berlanjut, banyak ilmu yang kami dapatkan. Ditunggu untuk kegiatan selanjutnya!”, ucap SN sebagai salah satu kader Takasi-Sera.
“Kesannya sangat luar biasa bagaimana GEN-A melakukan pelatihan untuk kader kami. Metode penyampaian materinya sangat luar biasa dengan pendekatan sangat persuasif. yang menyampaikan dari usia yang tidak jauh dari remaja untuk remaja, dan dengan cara penyampaian yang sangat sesuai. Pesan kami semoga kegiatan ini terus berlanjut dalam rangka pemantapan materi dan praktek”, ucap Ibu Maya Sopa, S.TD sebagai Kepala Puskesmas Darul Kamal.
TaKaSi-SeRa adalah salah satu inovasi dari GEN-A bekerjasama dengan Puskesmas Darul Kamal dan didukung oleh UNICEF dan PKBI. Setelah sebelumnya membina kader remaja di Gampong Jawa dengan isu rokok, kini Darul Kamal menjadi Kecamatan Binaan dalam program TaKasi-SeRa dengan isu kesehatan mencakup bahaya rokok, kesehatan mental, gizi, first aid, kesehatan reproduksi, dan isu kesehatan anak-remaja lainnya.
Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) adalah LSM kepemudaan yang memiliki visi yaitu menjadi katalisator generasi unggul Aceh GEN-A. Bersifat non-politik dan non-partisan, organisasi ini menjadi wadah bagi pemuda-pemudi yang ingin aktif untuk mengusung pembelajaran pembangunan karakter khususnya bagi anak-anak dan pemuda Aceh.[]
Post a Comment