Teliti Cara Sembelih Ayam, Cut Nur Maulidthieah Lulus Sarjana di STIS Al-Aziziyah Sabang

 Cut Nur Maulidthiah berfoto bersama dengan dosen penguji pada sidang Munaqasyah Skripsi, di Ruang Sidang, Selasa (08/08/2023). Foto.dok. Stis Al - Aziziyah Sabang.


Laporan Ikhsanul | Sabang


SABANGINFO.COM, SABANG - Cut Nur Maulidthieah mahasiswi yatim piatu berhasil raih sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Al-Aziziyah Sabang. Ia dinyatakan lulus usai mengikuti Sidang Munaqasyah Skripsi, Selasa, (8/8).


Mahasiswi kelahiran Sabang 10 Juli 2000 terdaftar sebagai mahasiswi tahun 2019. Hari ini tepat selesai 3 tahun 11 bulan dengan Predikat "Cumlaude".


Ia telah mempresentasikan dan mempertahankan karya ilmiahnya di depan dewan penguji dengan judul "Mekanisme Penyembelihan dan Penyucian Ayam Potong Menurut Hukum Islam Di Kota Sabang"


Gadis Sabang ini anak terakhir dari dua bersaudara. Ia juga menjabat sebagai Ketua Dema STIS Al-Aziziyah Sabang sejak tahun 2022.



Cut Nurmaulidthieah menyatakan kesyukuranya bisa selesai kuliah. 


"Alhamdulillah hari ini Saya sudah melewati proses akademik terakhir sebagai mahasiswa. Butuh perjuangan dan semangat serta keseriusan sampai tahap ini, " katanya.


Cut sehari-hari juga bekerja untuk bisa memenuhi kebutuhan kuliah.  Ia bekerja sebagai karyawan di sebuah Toko Parfum dan kadangkala juga bekerja di gerai ponsel.


 "Alhamdulillah, gaji menjaga toko dan di konter pulsa bisa saya simpan untuk keperluan saya dan membayar uang sidang," ujar Cut Nurmaulidthieah sambil mengusap air mata.


Icut menambahkan terima kasih banyak kepada Abu Mudi, Abiya Imran dan Dosen - Dosen di STIS Al-Aziziyah Sabang yang terus mendidik dan  memotivasinya, bahkan menanggung SPPnya.

"Semoga kebaikan dan kepedulian kepada saya dibalas oleh Allah," ujarnya.


Sementara itu, Ketua STIS Al-Aziziyah Sabang Dr.Tgk Imran ,M.Sy mengatakan Cut Nurmaulidthieah adalah  mahasiswi petarung, pejuang, bekerja keras dan mandiri untuk mewujudkan mimpinya dan mimpi almarhum orang tuanya untuk bisa meraih Sarjana.


"Walau dia tidak ada lagi orang tua namun semangat menuntut ilmunya tidak pernah menyerah. Walau banyak kendala dan hambatan ia rasakan," katanya.


Hari ini ia membuktikan kepada dunia, ia bisa meraih sarjana dengan prestasi Cumlaude.


Abiya Imran berharap ke depan akan menjadi contoh bagi generasi muda-mudi Sabang dan Aceh.

Post a Comment

Previous Post Next Post