SABANGINFO – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menerima kunjungan audiensi tim peneliti terorisme dari UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Senin (14/8). Kunjungan tim peneliti tersebut sekaligus menyampaikan izin penelitian lanjutan di lembaga tersebut terkait para napi teroris di Indonesia.
Salah satu tim peneliti dari UIN
Ar-Raniry Dr. Fairus, Rabu (16/8) mengatakan agenda di BNPT merupakan kegiatan
lanjutan setelah bertemu dengan para mantan napi teroris yang ada di Aceh.
Khusus ke BNPT, menurut Fairus melibatkan peneliti lain untuk memperkaya data
dan informasi terkini. Peneliti yang hadir di BNPT antara lain Jarnawi, MPd,
dan Arif Ramdan, MA.
Saat ini mereka sedang melakukan
penelitian “Pengembangan Model Moderasi Beragama Mantan Narapidana Terorisme di
Indonesia”. Penelitian ini diketuai oleh Dr Fakhri, M.A yang juga bagian dari
keluarga besar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Aceh.
Audiensi tim peneliti dari UIN
Ar-Raniry diterima oleh Kasubdit Kotra Propaganda BNPT, Kol. Sus.Drs Solihuddin
Nasution, didampingi Kasi Media Literasi Rizky Adianhar, dan Maira Himadani,
Subkoordinasi Partisipasi Masyarakat.
Solihuddin mengatakan di Aceh
termasuk unik karena eks napi teroris sangat beragam dan bukan orang-orang
biasa. Jadi saat mereka bebas, mereka bisa berkegiatan mandiri dan juga kita
dorong untuk terus kreatif dan inovatif.
“Kehidupan mereka variatif dan
saat ini mereka sudah berkegiatan ekonomi di daerahnya masing-masing. Merek
berkreasi setelah keluar dari penjara. Mereka ini orang-orang hebat, kegiatan
moderasi beragam bagaimana kita kembangkan dan kita angkat lokal wisdomnya.
Sehingga mudah diterima tidak rumit,” katanya.
Ia mengatakan, BNPT melalui FKTP di
setiap provinsi setiap tahun terus melakukan penelitian, maka menurutnya semua
kebijakan dan program berkaitan pencegahan terorisme itu sifatnya base on
riset, semua basisnya penelitian.
Pada audiensi tersebut tim
peneliti mendapat banyak informasi dan masukan penting terkait data
narapidana terorisme baik yang masih
menjalani pemasyarakatan di sejumlah lapas di Tanah Air, maupun para mantan
napi yang saat ini sudah kembali ke masyarakat.
Selain dengan BNPT, tim peneliti
juga menemui Yudi Zulfahri, penulis buku Bayang-Bayang Terorisme. Yudi mengetahui
banyak hal seluk-beluk terorisme di Indonesia dan Aceh. Ia juga bagian dari
pelatihan teroris di Kamp Jalin, Jantho,Aceh Besar. Pertemuan dengan Yudi
memetakan banyak informasi terkini berkaitan dengan proses deradikalisasi
mantan terorisme maupun pola pengembangan moderasi beragama dalam sudut pandang
ia sebagai mantan napi teroris.
Dr Fairus mengatakan pertemuan
dengan BNPT maupun sejumlah eks napi teroris di Indonesia, khususnya yang di
Aceh memberikan banyak informasi berharga untuk penelitian yang saat ini mereka
lakukan.
“Kita mulai menemukan titik
terang bagaimana pola pengembangan moderasi beragama ke depan terutama bagi
para mantan napi teroris termasuk yang ada di Aceh,” ujarnya. []
Post a Comment