Tangani Gizi Kurang, Puskesmas Kuta Malaka Gelar Pelatihan Kader RGG

 


SABANGINFO.COM, ACEH BESAR - Puskesmas Kuta Malaka menggelar pelatihan tim pelaksanaan penyiapan PMT berbasis pangan lokal bagi ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan balita gizi kurang, Kamis 27 Juli 2023. 


Kegiatan dalam rangka menyambut Pekan Menyusui Dunia (PMD) 2023 dengan berkolaborasi bersama Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A), Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Daerah Aceh (AIMI Aceh) dan Bagian Ilmu Gizi FK Universitas Syiah Kuala. Berfokus pada upaya pemenuhan gizi anak dan inisiasi Rumah Gizi Gampong (RGG), kegiatan ini menghadirkan dr. Marisa, M.Gizi., Sp. GK., AIFO-K dan Cut Mukminah, A.Md.Gz.


Materi pertama disampaikan oleh dr. Marisa (Kabag. Ilmu Gizi FK USK & Ka. Divisi Edukasi & Pelatihan AIMI Aceh) dengan topik ”Pemenuhan Gizi dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis Pangan Lokal sesuai Usia Anak”. Beliau menyampaikan bahwa PMT berbasis pangan lokal, yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi, relatif murah dan mudah diolah. PMT diberikan disertai dengan edukasi baru apa dukungan pemberian ASI, konseling pemberian makanan, serta kebersihan dan sanitasi keluarga. Sasaran PMT adalah balita berat badan tidak naik, balita berat badan kurang, dan balita gizi kurang. Prinsip PMT yaitu makanan lengkap siap santap atau kudapan dengan gizi seimbang, terutama kaya sumber protein hewani.


“Sumber protein hewani diharapkan bersumber dari 2 macam sumber seperti telur dan ikan. Kenapa hewani? Karena asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh hanya terkandung dalam protein hewani“ tegas dr. Marisa, dokter spesialis Gizi Klinis RSUDZA.


PMT diberikan setiap hari selama 4-8 minggu bagi balita gizi kurang, dan 2-4 minggu bagi balita BB kurang dan balita BB tidak naik. Terkhusus untuk bayi usia kurang 6 bulan tetap hanya dengan ASI eksklusif. Sedangkan Baduta tetap dengan ASI disertai dengan makanan tambahan sesuai usia.


Materi kedua dengan topik “Inisiasi Pembentukan Rumah Gizi Gampong” disampaikan oleh Cut Mukminah (Ahli Gizi Puskesmas Kuta Malaka). Rumah Gizi Gampong adalah bentuk pemberdayaan dan pemberian peran masyarakat desa/gampong dalam upaya pencegahan dan penanganan masalah gizi anak.


“Para kader nantinya akan diberikan tanggung jawab untuk memasak, mengedukasi, dan memberikan makanan tambahan kepada balita yang membutuhkan di pos yang telah ditentukan” jelas, Cut Mukminah.


“Namun, orangtua balita akan diminta komitmentnya untuk datang setiap hari ke pos untuk melihat proses memasak dan mendapatkan edukasi sembari mendapatkan makanan tambahan. Jika tidak maka akan dialihkan kepada balita lain yang membutuhkan. Mengingat keterbatasan angggaran dan kuoata anak perdesa” tegas beliau.


dr. Masyiththah, Kepala Puskesmas Kuta Malaka, menyampaikan bahwa ada sekitar 130 orang anak balita dengan permasalah gizi kurang di wilayah kerja PKM Kuta Malaka. Angka ini termasuk yang tertinggi di Aceh Besar dan cukup ironis mengingat jarak yang relatif tidak terlalu jauh dari Kota Banda Aceh.


“5 Pos RGG akan diinisiasi sebagai pilot program dengan kader dan ibu keuchik sebagai garda terdepan. Peran masyarakat sangat besar dalam menyukseskan program ini.” Jelas dr. Masyiththah.


Kita berharap hasil evaluasi 3 bulan kedepan menunjukkan perkembangan yang bagus, agar nantinya dapat memperbanyak pos RGG mengingat terdapat 15 desa yang menjadi wilayah kerja kita.” tambah beliau.


“GEN-A adalah organisasi pemuda yang berfokus dalam upaya menyelesaikan permasalahan masyarakat Aceh, terutama permasalahan kesehatan. Kolaborasi pemuda, akademisi, dan praktisi sangat penting untuk mempercepat proses penyelesaian masalah yang ada”, ujar dr. Imam Maulana selaku Direktur Eksekutif GEN-A dan dokter internsip di PKM Kuta Malaka.


Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang kader Posyandu dan bidan, serta 15 orang ibu keuchik. Kegiatan diakhiri dengan pameran contoh sajian makanan tambahan berdasarkan usia anak.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post