SABANGINFO.COM, SABANG - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Sabang Hasnanda Putra, ST, MM, MT membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggiat P4GN di Ruang Teater Museum Sabang, Kamis, (25/05/2023).
Bimtek P4GN mempunyai tujuan sebagai perpanjangan tangan BNN dalam bidang Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di lingkungan masing-masing dan tertuang dalam amanat Inpres P4GN Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN.
Adapun peserta Bimtek merupakan perwakilan dari Instansi, sekolah, dunia usaha dan pemuda serta perangkat gampong yang ada di Kota Sabang berjumlah 20 orang.
Dalam sambutannya, Hasnanda menyampaikan bahwa Bimtek Penggiat P4GN untuk peserta terpilih yang akan memberikan sumbangsih tanpa pamrih untuk memberikan pemahaman bahaya narkoba di tengah masyarakat atau lingkungan kerja.
“Bimtek ini akan mencetak kader Penggiat yang nantinya berperan aktif di lingkungannya masing-masing,” ucap Hasnanda.
Lebih lanjut, Hasnanda menyampaikan bahwa keberhasilan pihak BNN dalam memutus mata rantai narkoba di Kota Sabang juga dipengaruhi oleh kesediaan bapak ibu untuk turut andil melakukan upaya pencegahan agar Sabang dapat menjadi Kota yang bersinar atau bersih narkoba.
“Narkoba itu harus kita berantas bersama-sama, keterlibatan semua stakeholder dalam upaya preventif P4GN seperti halnya deteksi dini tes urine sangat berpengaruh untuk menciptakan wilayah kerja dan tempat tinggal yang bersih narkoba,” tambah Hasnanda.
Kegiatan yang digelar selama 2 hari, Kamis s.d Jum’at (25 s.d 26 Mei 2023) menghadirkan berbagai narasumber dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Adapun untuk hari pertama, BNN Kota Sabang mengundang Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Sabang T. Ramli Angkasa, SE M.Si,Ak dengan materi terkait Rencana Aksi P4GN kepada kaum millenial terhadap pencegahan narkoba.
Ramli menjelaskan bahwasanya, narkoba bukanlah suatu tren yang harus diikuti oleh kalangan muda, penyalahgunaan narkoba berdampak pada kehancuran masa sekarang dan masa depan sehingga perlu dihindari.
“Narkoba itu bukan tren, kalau tidak pakai narkoba bukan berarti kita tidak keren, mengikuti masa transisi tren itu kita harus sangat berhati-hati, jangan sampai kita terjerumus tren narkoba yang menghancurkan masa depan,” ucap Ramli.
Disisi lain, Ramli berpesan kepada seluruh stakeholder yang hadir agar meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran narkoba di sekitar kita agar Sabang bisa menjadi role model bagi kota lainnya dalam memutus mata rantai narkoba.
Pemateri selanjutnya Dosen STIS Sabang Irwandi, S.HI., MH, dengan paparan terkait Narkoba dalam Aspek Hukum. Irwandi menyampaikan bahwa segala bentuk peredaran dan penyalahgunaan narkoba dapat dipidana dengan pasal yang diatur dalam Undang-Undang Narkotika yaitu UU Nomor 35 Tahun 2009.
“Narkoba itu sangat berbahaya, makanya kita sebisa mungkin jangan bersentuhan dengan itu, karena segala bentuk peredaran dan penyalahgunaannya sudah diatur dengan konkrit dalam undang-undang,” tutur Irwandi.
Kegiatan hari pertama ditutup dengan paparan terkait Perilaku Hidup Sehat dan Dampak Penyalahgunaan Narkoba bagi Kesehatan yang disampaikan oleh Pj. Klinik Mitra Medistra dr. Yulia.
Dari paparan penutup ini, dr. Yulia menyebutkan agar seluruh masyarakat mempunyai kebiasaan untuk hidup sehat, hal ini sejalan untuk menciptakan lingkungan yang bersih narkoba.
“Narkoba itu sifatnya merusak, sehingga perilaku atau kebiasaan ini tidak bagus jika dilakukan. Bapak ibu bisa mencoba kebiasaan lain seperti berolahraga, menjaga pola makan dan tidur, atau bahkan bisa refreshing ke laut untuk menjaga kesehatan psikis,” pungkas Lia.
Sebagai penutup, dr. Yulia juga berpesan agar kebiasaan hidup sehat ini harus sering disosialisasikan kembali dimulai dari rumah sebagai unit terkecil agar anak-anak maupun keluarga kita bisa terhindar dari penyalahgunaan narkoba.
Post a Comment