SABANGINFO.COM, SABANG - Nanggroe Aceh Darussalam adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki keistimewaan sebagai daerah otonomi khusus. Aceh juga dikenal sebagai daerah yang kental dengan nilai agama Islam yang dijunjung tinggi.
Tak heran jika Aceh kemudian mendapat julukan
'Serambi Makkah'. Nama ini melekat karena Aceh menjadi pusat peradaban Islam
pada saat kesultanan Aceh mencapai puncak kejayaannya yakni pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
Pada masa itu pengaruh agama dan kebudayaan Islam
begitu besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh, sehingga mendapat
julukan 'Seuramo Makkah' atau Serambi Makkah.
Alasan Aceh Disebut sebagai Serambi Makkah
1. Tempat Pertama Masuknya Agama Islam ke Nusantara
Melansir laman resmi Pemprov Aceh, wilayah Aceh
diketahui sebagai tempat pertama masuknya agama Islam di Indonesia dan sebagai
tempat timbulnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Peureulak dan Pasai.
Kerajaan yang dibangun oleh Sultan Ali
Mughayatsyah dengan ibu otanya di Bandar Aceh Darussalam (Banda Aceh sekarang)
lambat laun bertambah luas wilayahnya yang meliputi sebagaian besar pantai
Barat dan Timur Sumatra hingga ke Semenanjung Malaka.
2. Kiblat Ilmu Pengetahuan
Dikutip dari situs Universitas Abulyatama,
terdapat teori yang juga mengatakan bahwa alasan Aceh disebut sebagai Serambi
Makkah karena pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan.
Alasan ini ditandai dengan hadirnya Jami'ah
Baiturrahman (Universitas Baiturrahman) lengkap dengan berbagai fakultas.
Kala itu, para mahasiswa yang menuntut ilmu di
Aceh datang dari berbagai penjuru dunia, dari Turki, Palestina, India,
Bangladesh, Pattani, Mindanau, Malaya, Brunei Darussalam, dan Makassar.
3. Pengakuan dari Syarif Makkah
Dalam catatan sejarah, Kerajaan Aceh juga
diketahui pernah mendapat pengakuan dari Syarif Makkah atas nama Khalifah Islam
di Turki bahwa Kerajaan Aceh adalah 'pelindung' kerajaan-kerajaan Islam lainnya
di Nusantara.
Maka dari itu seluruh sultan-sultan Nusantara
mengakui Sultan Aceh sebagai pelindung mereka dalam menjalankan tugas kerajaan.
4. Pangkalan Jamaah Haji yang Hendak ke Makkah
Dikutip dari buku 'Demi Agama, Nusa, dan Bangsa'
karya Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si., pada zaman Kerajaan Aceh, wilayah di Aceh
menjadi lalu lintas utama rakyat Nusantara yang akan pergi haji ke Makkah.
Dari Aceh ini kemudian calon jamaah haji Indonesia
menumpang kapal ke Gujarat, Yaman, dan kemudian ke Makkah.
5. Kesamaan dengan Makkah
Aceh memiliki banyak persamaan dengan Makkah yakni
kuat secara nilai-nilai Islam, berpakaian Islam, hiburan Islam, dan berhukum
dengan hukum Islam.
Seluruh penduduk Makkah beragama Islam dan seluruh
penduduk Aceh dulu juga Islam. Namun kini, penduduk muslim di Aceh tidak
seratus persen melainkan hanya 98,4% dari total populasinya (data Dukcapil
2021).
Sumber: detik.com
Post a Comment