Laporan Ikhsanul Arusni Mulia | Banda Aceh
SABANGINFO.COM, BANDA ACEH - Aliansi Bela
Islam (ABI) Aceh mengelar Aksi Aceh Damai Bela Al-Qur’an di depan Menara Mesjid
Raya Baiturrahman, Jum’at (03/02/2023).
Seruan aksi dilakukan
sebagai bentuk kepedulian dan kekhawatiran umat Islam terhadap pelecehan kitab
suci Al-Qur’an.
Orasi penyampaian
sikap ini bertujuan untuk mengutuk perilaku kafir-kafir laknatullah yang telah
melakukan tindakan pembakaran dan perobekan kitab suci Al-Qur’an di depan umum
oleh politikus Belanda (Edwin Wagensveld), politikus Swedia (Rasmus Paluda),
dan politikus Denmark (Stram Kurs).
Atas perbuatan
tersebut Aliansi Bela Islam Aceh mengeluarkan pernyataan sikap tampa dapat di
tolerir karena mampu mengancam keamanan dan ketertiban dunia.
Dalam seruan aksi
ini melalui aksi bela Al-Qur’an mengeluarkan pernyataan sebagai berikut:
1. Mengutuk
dan mengecam tindakan para politikus Belanda, Swedia, dan Denmark yang telah
melakukan pembakaran dan perobekan Al-Qur’an.
2.
Meminta
dunia internasional khususnya PBB agar segera memberikan sanksi tegas kepada
negara Belanda, Swedia, dan Denmark atas sikap warga negaranya tersebut.
3.
Meminta
Pemerintah Republik Indonesia agar memutus hubungan diplomatik dengan Belanda,
Swedia, dan Denmark.
4.
Mengajak
bangsa-bangsa didunia agar memboikot seluruh produk di negara-negara yang
menodai agama Islam.
5.
Meminta
Pemerintah Aceh dan DPR Aceh menyatakan sikap tegas terhadap aksi pembakaran
dan penodaan Al-Qur’an yang dilakukan Politikus Belanda, Swedia, dan Denmark.
Demikianlah pernyataan
sikap yang sampaikan oleh Tengku Junaidi Yusuf selaku Koordinator Aksi.
Muhammad Yunus
selaku Komisi VI DPRA mengatakan, Insyaallah, nanti kita akan sampaikan kembali
kepada Ketua DPRA dan semoga ditindaklanjuti sesuai dengan tuntutan kawan-kawan
aksi bela Islam.
Akhirnya, seruan
aksi ini umat Islam khususnya di Aceh mengecam keras kepada Belanda akan
membongkar makam yang ada di area belakang Museum Tsunami Aceh, karena Belanda
sampai saat ini belum mencabut pernyataan perang terhadap Aceh di tanggal 26
Maret 1873. []
Post a Comment