SABANGINFO.COM, SABANG - Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Kesehatan dan KB Kota Sabang, terus berupaya meningkatkan angka imunisasi polio, agar seluruh anak-anak di Kota Sabang terlindungi dari bahaya penyakit lumpuh layu.
"Sehubungan dengan KLB Polio di Indonesia, kami terus mengejar pemberian imunisasi tetes polio, yang selama ini telah dilakukan di posyandu, sekolah-sekolah, hingga ke rumah-rumah masyarakat" kata Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi.
Hal tersebut dikatakan Pj Wali Kota Sabang ketika meninjau langsung imunisasi polio di di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Sabang bersama Ketua MPU Sabang, Kemenag Sabang, Kadinkes & KB dan Ketua Komite MIN serta TNI Polri, melakukan peninjauan pelaksanaan imunisasi polio di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Sabang, Rabu (4/1).
"Target proteksi kita masih kurang, yakni masih di angka 83,8 persen, jadi kita terus mendorong percepatan penambahan pemberian imunisasi. Tadi kita juga berdialog dan mensosialisasikan sekaligus mengajak para orang tua murid agar lebih paham bahwa imunisasi tetes polio ini sangatlah penting," ungkapnya.
Menurutnya, sejauh ini yang menjadi tantangan adalah masih ada beberapa orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk di imunisasi polio karena pemahaman yang masih kurang, sehingga sedikit menghambat upaya pemerintah memproteksi seluruh anak-anak di Kota Sabang.
"Ini tidak mudah dan tidak bisa dilakukan secara cepat, kita harus terus berusaha lebih kuat lagi untuk memberikan pemahaman dan penjelasan kepada masyarakat karena penyakit polio ini tidak bisa diobati, tapi hanya bisa di cegah," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Sabang, Edi Suharto mengatakan pihaknya mencatat, imunisasi polio di Kota Sabang telah mencapai 83,8 persen dengan total sampai saat ini sudah sebanyak 6.474 anak yang terlindungi.
"Di beberapa kecamatan sudah selesai, di MIN ini yang masih perlu perhatian lebih, dimana kita menargetkan 476 anak untuk diimunisasi, jadi kita harus mencapai target itu, sejauh ini sekitar 226 anak sudah di imunisasi," jelasnya.
Edi Suharto turut mengimbau kepada para orang tua untuk lebih menyadari bahaya polio yang tidak ada obatnya ini, dan tanpa imunisasi kemungkinan terserang polio akan semakin besar. Lebih baik mencegah, sebelum menyesal seumur hidup.
Post a Comment