Laporan Sjafrizal | Kota Sabang
SABANGINFO.COM, SABANG - Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi memberikan apresiasi atas peresmian Warung NKRI yang merupakan bagian dari program Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI di Kota Sabang.
Warung NKRI yang diresmikan langsung oleh Kepala BNPT RI Boy Rafly Amar ini dirangkaikan dengan dengan Dialog Kebangsaan dengan menghadirkan Kepala BNPT RI sebagai narasumber. Dialog Kebangsaan yang mengangkat tema “Bersinergi Membangun Generasi Nusantara Harmoni" ini juga diisi Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Tgk. H. Faisal Ali dan Ketua KNPI Aceh Aulia Rahman, yang berlangsung di Zero Cafe, Pantai Kasih, Sabang Kamis (15/12).
"Peresmian Warung NKRI dan Dialog Kebangsaan ini menjadi media yang strategis untuk menyampaikan pesan-pesan kebangsaan dalam rangka membangun nasionalisme di negara kita ini," kata Reza Fahlevi.
Lanjutnya, selama ini kondisi kebangsaan dan kehidupan bermasyarakat di Kota Sabang penuh dengan rasa keakraban juga teguh dan kekeluargaan, serta hampir tidak ada masalah yang menonjol.
"Karena Sabang adalah kota kecil dan kita semua saling mengenal, alhamdulillah kedatangan bapak ke sini dapat memberikan semangat dan motivasi bagi kami semua di sini, seluruh elemen masyarakat untuk terus berkolaborasi dalam meningkatkan semangat gotong royong demi membangun perekonomian dan kesejahteraan rakyat," terangnya.
Sementara itu, Kepala BNPT RI Boy Rafly Amar menjelaskan, dalam program pencegahan, BNPT mendapatkan tugas dalam melakukan program pencegahan berdasarkan undang-undang yakni membangun dan melaksanakan kesiapsiagaan, kontra radikalisasi, serta deradikalisasi.
Warung NKRI akronin dari Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI ini merupakan gambaran kesederhanaan serta wadah berkumpul dan
berdialog tentang nilai kebangsaan dan nasionalisme.
"Oleh karena itu kami membuat warung NKRI, jadi program ini lebih banyak melakukan sosialisasi juga memberikan edukasi, serta berbagi pengalaman, agar ideologi terorisme yang hari ini sudah mendunia dapat kita hindari," jelasnya.
Lanjutnya, tidak hanya terjadi di Indonesia, lebih dari 80 negara sudah terpapar ideologi terorisme ini. Untuk itu seluruh elemen masyarakat harus berperang melawan hal ini dengan memperkuat pertahanan diri dan melakukan transformasi wawasan kebangsaan.
"Kita perlu terus melakukan transformasi wawasan kebangsaan dengan mengedepankan semangat kesatuan dan persatuan. Ada empat konsensus kebangsaan yang juga tentu bagian dari wawasan kebangsaan itu sendiri, yaitu UUD 1945, ideologi negara Pancasila, Bhinneka tunggal Ika dan NKRI, ke empat ini adalah harga mati," tambahnya.
Post a Comment