Refleksi 18 Tahun Tsunami, Dimanakah Pusatnya?

 


Oleh Sjafrizal, SE.,M.Si | Penulis adalah Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Kota Sabang, Ketua Bidang Pusat Studi Kebencanaan Aceh, Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana Aceh dan Analis Keuangan pada Staf Ahli Ekkeubang Setda Kota Sabang


Masih dalam ingatan kita bagaimana kedahsyatan Tsunami 26 Desember 2004 yang menerjang daratan Aceh, menewaskan ratusan ribu jiwa. Sebelum Tsunami diawali Gempa dengan kekuatan 9,3 Skala.


 Gempa Bumi Megathrust bawah laut terjadi ketika Lempeng Hindia didorong kebawah oleh Lempeng Burma dan memicu terjadinya Tsunami yang mematikan sepanjang pesisir di kawasan yang berbatasan dengan Samudra Hindia. Selama ini kita dapatkan informasi dari beberapa tulisan yang mana Epicentrum berada pada kawasan antara Sumatera dan Pulau Simeulue.


Fakta dan Analisa

Di sini penulis memberikan fakta dan analisa yang harus disampaikan, pertama pada 26 Desember 2004 tepatnya pukul 07.58 Wib  terjadi gempa yang mengguncang Pulau Weh Sabang Indonesia, terasa terombang ambing bagaikan diatas kapal sehingga sayapun berfikir saat itu apakah Pulau Weh ini bergerak lagi, karena nama Pulau Weh sendiri yang berarti Pulau Berpindah. Saat gempa  berlangsung beberapa menit keadaan sunyi tanpa terdengar apapun termasuk suara kendaraan.


Namun kemudian disusul dengan suara 3 kali dan selanjutnya orang-orang berteriak bahwa air laut naik gelombang tinggi menghantam perumahan di kawasan pantai kasih yang jaraknya 300 meter dari tempat Saya tinggal. 


Selanjutnya Saya dan istri menelepon orang tua istri yang tinggal di Lampuuk Lhoknga. Saat itu mertua Saya seorang Mukim di Lampuuk jadi dipanggil ke Masjid Rahmatullah Lampuuk karena saat gempa kaca masjid pecah. Jadi kami pun minta maaf pada ibu yang saat itu berada di rumah, karena kami takutkan terjadi apa apa terhadap Pulau Weh ini. Kemudian kami bergerak ke rumah orang tua Saya yang agak lebih tinggi lokasinya dari rumah saya.


Analisa yang saya lakukan adalah suara dentuman yang terdengar adalah suara oawal yang tinggi menghamtam bibir pantai yang mana saat gempa keadaan sunyi jadi jelas sekali terdengar dan rumah di  Kawasan  pinggir Pantai Kasih sudah hancur di hantam Gelombang sementara Saya masih bisa menelepon orang tua istri di Lampuuk Lhoknga. Berarti sumber  Energi Gelombang tidak jauh dari kawasan Pulau Weh Sabang Indonesia.


Kedua, terjadinya penumpukan Sampah bawaan arus gelombang tsunami pada kawasan Lampisang dan Braden Aceh Besar.  Analisa di sini Saya lakukan dengan adanya tumpukan sampah yang dibawa oleh Arus Gelombang Tsunami yang bersal dari dua sisi,  Sisi Pertama Berasal dari Kawasan Pantai Ulee Lheue  dan sisi kedua berasal dari kawasan pantai Lampuuk Lhoknga.


Analisa yang  Saya lakukan dimana energi gelombang yang bergerak akan merambah kawasan yang di tempuh di mulai dari kawasan yang dekat dengan sumbernya. 


Jadi Saya mengambil kesimpulan bahwa titik episentrum  berada pada kawasan antara Pulau Weh Sabang Indonesia dengan Kepulauan Andaman, sehingga tsunami berdampak pada Negara Sri Lanka, India dan Thailand. []


Post a Comment

Previous Post Next Post