SABANGINFO, BANDA ACEH - Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, mengharapkan doa dan saran para alim ulama untuk dirinya, selama mengemban amanah memimpin Aceh, serta mampu menghadirkan pembangunan Aceh seutuhnya.
Menurutnya, Aceh dari dulu bisa besar dan bermartabat berkat adanya dukungan para alim ulama.
"Bagi saya menjabat Gubernur Aceh merupakan amanah yang berat. Hanya pertolongan Allah SWT yang bisa membantu dan doa ulama yang bisa meringankan," kata Achmad Marzuki pada acara peusijuek dan silaturahmi bersama para Ulama Aceh, di Aula Asrama Haji Aceh, Rabu, (20/7/2022) malam.
Pj Gubernur juga menyampaikan terimakasih untuk rekomendasi dan pokok pikiran para ulama Aceh yang diberikan kepadanya, sebagai salah satu landasan pembangunan.
Ia mengatakan akan berkolaborasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dalam membangun daerah dengan mempedomani rekomendasi ulama.
Sementara itu, Ketua Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Aceh, Teungku Muhammad Yusuf A Wahab, mengharapkan Pj Gubernur Achmad Marzuki dapat memimpin Aceh dengan adil.
Dia mengatakan, menjadi gubernur adalah sebuah keberuntungan, karena dapat beramal banyak dan mendapatkan pahala yang besar. Sebaliknya akan diganjar Allah SWT, bila dirinya tidak berlaku adil.
"Kami berharap pertemuan ini menjadi awal yang berlanjut dalam mencari solusi terhadap masalah ummat," kata ulama yang akrab disapa Tu Sop itu.
Lebih lanjut, Tu Sop mengatakan, Qanun Syariat Islam merupakan keberuntungan yang dimiliki Aceh. Ia berharap syariat Islam tidak hanya berada pada tataran pelaksanaan ibadah saja. Lebih dari itu, pembangunan dan pelayanan publik yang dilakukan pemerintah juga harus berlandaskan syariat.
Tu Sop yakin, jika Syariat Islam difungsikan dalam setiap aspek kebijakan maka Aceh akan menjadi daerah yang maju. "Kami berharap ini menjadi awal dari sebuah pertemuan, kami tidak berharap apa-apa kecuali bisa bersama di surga," kata Tu Sop.
"Mari kita utamakan syariat dalam semua kebijakan dan jadikan syariat sebagai solusi bukan beban dan kendala."
Acara silaturahmi tersebut diawali dengan prosesi peusijuek empat ulama kharismatik Aceh kepada Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, didampinggi Tim Kerja Bidang Media dan Komunikasi, Muhammad Saleh.
Diawali Abu Mudi Samalanga, kemudian dilanjutkan Abi Daud Hasbi, Abu Tanjong Bungong, Abuya Mawardi Wali dan diakhiri oleh Abu Lamkawe.
Selain peusijuek, para ulama juga menyerahkan rekomendasi dan pokok pikiran ulama Aceh untuk Pj Gubernur Aceh dalam merumuskan kebijakan yang berlandaskan syariat Islam.
Acara ditutup dengan penyampaian tausiah dan pembacaan doa oleh Waled Nuruzzahri atau akrab disapa Waled Nu.
Selain para ulama, acara tersebut juga dihadiri Ketua DPR Aceh, Saiful Bahri, Ketua MPU Aceh, Kakanwil Kemenag Aceh, dan Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh serta juga hadir Wakil Ketua MPU Aceh dan Kadis Syariat Islam Aceh.[]
Post a Comment