Teungku Rahmat Pemilik Homestay Rahmat Bungalow, Ahad, (12/06/2022). Foto: Istimewa
SABANGINFO.COM - Tgk Rahmat lahir di Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Usai menempuh pendidikan sekolah dasar di tanah kelahirannya, pada Tahun 1990 mengaji di Dayah Mudi
Mesra Samalanga dan menetap di sana selama 3 tahun. Ia kembali
pulang kampung halaman dan menetap selama hampir setegah tahun.
Awal mula berangkat ke Sabang ketika umurnya masih lajang. Di sabang ia mencari pekerjaan demi mengais sesuap nasi.
"Alhamdulillah dapat pekerjaan menjadi juru pakir di Gampong Iboih tepatnya di tempat wisata Teupin Layeu. Pada masa itu pengunjung ke teupin layeu sangat minim sehingga yang didapatkan penghasilan tiga puluh ribu per hari. Hanya cukup untuk makan dan minum kopi," katanya mengenang masa lalu.
Beberapa tahun menjadi juru parkir di Teupin Layeu, akhirnya Tgk Rahmat menjatuhkan hatinya kepada gadis asal Gampong Berawang Kota Sabang dan menikah dengan wanita Pulau Weh tersebut.
Selama di Sabang ia memiliki tiga tempat tinggal yaitu gampong pertama ketika masih lajang di Jaboi, Gampong kedua di Berawang yaitu Gampung istri dan Gampong ketiga di Iboih yaitu kampung untuk mencari nafakah.
Setelah itu ia belajar membawa boat yang milik warga Iboih, pelan-pelan dengan penuh semangat dan akhirnya dapat mengoperasikan boat dengan lancar dan membawa rutin membawa penumpang ke pulau rubiah selama 1 (satu) tahun.
Saat Tgk Rahmat melihat penghasilan orang yang memiliki boat cukup banyak untung, Ia kemudian berusaha untuk bisa memiliki boat milik sendiri.
Dalam kondisi uang pas-pasan, kemudian Tgk Rahmat meninggalkan anak dan isteri di Sabang untuk pulang kampung halamannya untuk meminta pinjaman uang kepada saudara bapak yang kaya sekitar 2 atau 3 tempat orang saudara. Namun hasilnya saudaranya tidak memberikan pinjaman uang baginya.
"Kita memaklumi tidak memiliki harta dan peugangan. dalam hal ini kita pun harus bersabar memang setiap langkah pasti mempunyai halangan dan rintangan pasti ada," katanya.
Tgk Rahmat pun pulang ke rumahnya dan memberitahu kakak kandungnya yang berprofesi sebagai guru PNS. Terus kakak pun tersentuh hatinya untuk menitipkan SK sebagai guru PNS ke bank dan selama satu minggu keluar uang hasil penitipan sk guru tersebut dan langsung uang diberikan kepadanya.
Tidak tunggu lama, Tgk Rahmat beranjak ke Lhoknga untuk mencari boat dengan harga 15 juta sampai boat itu ke Iboh, Sabang. Sungguh tidak disangka dengan kegigihan Rahmat dalam jangka setengah tahun mampu melunasi uang tersebut.
Dalam waktu
bersamaan ada pelatihan pariwisata dan Tgk Rahmat mengikuti pelatihan tersebut
tanpa berharap uang saku yang besar akan tetapi
beliau mengetahui bahwa ilmu pariwisata yang perlu beliau tingkatkan
agar membangkitkan ekonomi tgk rahmat sendiri.
Setelah mengikuti
pelatihan selama 3 hari. Ia langsung memanfaatkan ilmu pariwisata itu dan
ternyata hasilnya lebih dari pada uang saku yang berlipat-lipat ganda.
Dari situlah
ia langsung membeli alat snokling 10 set dalam jangka setengah tahun
menjadi 100 set karena pemutaran uang untuk meningkatkan modalnya dulu.
Selanjutnya Rahmat mengepak sayapnya, ia berpikir jika hanya menyediakan jasa boat dan alat snorkeling untuk menyeberangi Pulau Rubiah ini terasa tidak begitu lengkap. Selanjutnya ada warga Iboih menawarkan tanah kepadanya karena pemilik tanah tersebut sangat membutuhkan uang. Menawarkan tanah kepada Tgk Rahmat dengan ukuran tanah 350 Meter dengan harga 35 juta.
Pada tawaran pertama Tgk Rahmat menolak disebabkan posisi tanah ini susah untuk kita mendirikan bangunan karena di atas jalan dan di bawah jalan. Sehingga pemilik tanah menawarkan kepada orang-orang lain tidak ada yang mau membelinya. Dan pada akhirnya pembeli menawarakan kembali kepada Teungku Rahmat dan akhirnya ia membelinya.
Berkat bantuan guru-guru, saudara, orang tua, dan rekan-rekannya. Tgk rahmat saat ini sudah berhasil mendirikan bangunan dan mempunyai 15 kamar. di antaranya 10 kamar ada AC dan 5 standar.
Niat Tgk Rahmat
adalah jangan sampai anaknya merasakan kemiskinan sepertinya. Terkabul apa yang ia niat. Rahmat juga berniat bahwa di waktu
kita ada jangan sampai tidak membantu orang lain dan alhamdulillah sudah
tercapai.
Tgk Rahmat melakukan pendekatan di kalangan habib dan ulama karena Tgk Rahmat sendiri pernah menimba ilmu di pasantren.
Ulama dan habib datang ke penginapan Rahmat Bungalow gratis kamar, makanan dan segala alat snorkeling. Tgk Ramhat
membagi 3 porsi yaitu porsi pertama gratis semua khusus untuk habib dan ulama
dan porsi kedua bayar setengah untuk di kalangan tengku dan porsi ketiga bayar
semua untuk tamu.
Lanjunya jika
ulama dan habib membutuhkan 10 kamar maka semuanya gratis. Akan tetapi misalnya
tidak datang ulama atau habib tersebut maka pembayarannya setengah.
"Dengan
berkat doa-doa ulama dan habib, hidup kita santai aja tidak ada beban di dalam
pikiran. Karena amanah dari guru kita bahwa jangan di kedepankan nafsu di
depan, kalau kita mendepankan nafsu di depan maka ujungnya itu tidak berkah. tidak diiringkan kemauan dengan nafsu, alhamdulillah berhasil," ujar Tgk Rahmat
"Pesan yang sangat mendalam dari tgk rahmat: jangan mengedepankan hawa nafsu akan tetapi nafsunya seiring dengan kememauan,
insya allah berhasil dan sukses," kata Owner rahmat Bungalow. []
Sukses terus tgk rahmat dan selalu rendah hati
ReplyDeletePost a Comment