Pemerintah Aceh Sukses Laksanakan Bimtek Integratif Bagi Petugas Haji

 

Foto Bersama Peserta Bimtek Integratif Bagi petugas Haji Kloter  Aceh


SABANGINFO, Banda Aceh - Pemerintah Aceh Sukses Laksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Integratif Bagi petugas Haji Kloter


Pemerintah Aceh melalui Biro Isra Setda Aceh telah berhasil untuk pertama kalinya melaksanakan Bimbingan teknis (Bimtek) integratif bagi petugas Haji kloter tahun 2022/1443 H.


Pelaksanaan Bimtek tersebut dilakukan di Asrama Haji Banda Aceh, selama 6 hari, mulai sejak Rabu 18 mei s/d 22 mei 2022.


"Sebagaimana  pada tahun tahun sebelumnya, pelaksanaan Bimtek bagi petugas haji berjalan sendirinya. Tenaga Petugas Haji Indonesia (TPHI), Tenaga Petugas Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) melaksanakan Bimtek yang terpisah dengan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan Petugas Haji Daerah (PHD). "


Mulai tahun ini pelaksanaan Bimtek tersebut  diintegrasikan dalam satu model Bimtek. 


Bimtek dilakukan  sekaligus untuk  petugas haji kloter pertama di Indonesia dilakukan dengan mengabungkan TPHI, TPIHI, TKHI dan PHD dalam satu pelatihan. 


Bimtek Integratif ini terlaksana berkat kolaborasi  antara Pemerintah Aceh, Kanwil Kemenag Aceh dan Kementerian Kesehatan RI jelas H. Sulaiman Hasan, Lc., MA,  Kabag Keistimewaan dan Agama Biro Isra Setda Aceh. 


Sulaiman juga mengharapkan pelaksanaan Bimtek Integratif bagi Petugas Haji Kloter dapat ditiru dan diikuti oleh provinsi lain. Dalam salah satu sesi materi, 


Sulaiman mengatakan tahun ini seleksi PHD dilakukan cukup ketat melalui 3 tahapan, yaitu: seleksi administrasi, seleksi CAT dan seleksi wawancara. 


Dari hasil seleksi tersebut terpilih 10 orang PHD yang cukup berkualifikasi, bahkan tiga diantaranya bergelar S3, yaitu: Dr. Mizaj Iskandar, Lc,. LL.M: Dr. Muhammad Hatta, Lc., M.Ed dan Dr. Fitriadi, Lc., MA. 


Hal tersebut mengindikasikan transparansi dan kredibelnya proses seleksi yang dilakukan kata Sulaiman. 


"Selama ini kinerja PHD sering disorot publik, terutama oleh jamaah haji.  Karena mereka yang ditunjuk sebagai PHD mereka yang tidak kompeten, belum pernah behaji, tidak bisa berbasa Arab, bahkan tak jarang diantara mereka berusia sepuh. Sehingga bukan mereka yang melayani jamaah, tapi sebaliknya, mereka yang harus dilayani jamaah."


Namun dengan proses seleksi ketat, transparan dan profesional terjaringlah PHD handal yang siap melayani tamu Allah dengan santun dan ikhlas pada haji tahun ini. ujar Sulaiman.


Post a Comment

Previous Post Next Post