Oleh: Magribi Zakirullah | Penulis adalah Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah, STIS Al - Aziziyah Sabang.
Pinang (Areca catechu) merupakan salah
satu tanaman monokotil yang tergolong palem-paleman. Pohon ini meruipakan salah
satu tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Tanaman ini diketahui
memiliki banyak sekali manfaat, dan umumnya dikenal sebagai tanaman obat.
Varietas pinang unggul di Indonesia yaitu Pinang
Betara. Pinang ini berasal dari Betara, Tanjung Jabung Barat, Jambi. Buah dari
pohon pinang ini pada saat muda berwarna hijau tua, dan berubah menjadi oranye
ketika sudah matang. Bentuknya oval seperti telur dengan sabut berwarna putih
agak kecoklatan pada bagian dalamnya. Tanaman ini berkembang di lahan gambut,
dan mulai berbunga pada umur 4-5 tahun, dan mulai dapat dipanen saat pohon
berumur 6-7 tahun.
Kota Sabang merupakan daerah wisata. Juga memiliki
area kebun Pinang. Walau tidak seluas dengan Jumlah Tanaman Pinang di daratan. Akan
tetapi Produksi Pinang dari Sabang juga sangat diperhitungkan.
Maka Sudah cocok masyarakat di sabang digalakkan
Kembali dengan Menanam Pinang untuk investasi Masa depan. Di samping Sebagai
Pendapatan untuk kebutuhan sehari – hari juga bisa menambah pundi -pundi Rupiah.
Seperti halnya, Bank Indonesia Kota Banda Aceh Menyebutkan Volume ekspor komoditi Pinang dari Aceh ke luar Negeri dari januari hingga juli 2021 tahun lalu mencapai 9.645.866.Kg atau 9.645.8 ton. Dengan nilai jual Rp. 219. 461 Miliyar. Setiap bulan mengirim Pinang Aceh sekitar 1.337 ton.
Dengan nilai rata – rata sekitar Rp. 31,35 Miliyar. Ini pertanda Pinang Aceh sangat diminati oleh Luar negeri. Di antara Negara yang minati Pinang Aceh adalah Iran, India, Thailand dan Malaysia.
Di Aceh harga Pinang sekarang diantara kisaran Rp
9.500 sampai dengan Rp. 12.000. berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, harga
Pinang sampai Rp. 25.000/kg.
Untuk Pembibitan Pinang, sekarang sudah ada di
Jurong Blang Tunong. Dekat dengan Kampus STIS Al- Aziziyah Sabang yakni berupa
Jenis Pinang Betara. Ukuran tinggi Pinangnya lebih pendek. Ukuran 75 cm sampai
1 .50 cm sudah berbuah. Ini sangat beruntung bagi petani, memudahkan dalam memetik
Pinang. Sehingga Petani Cepat menghasilkan Pinang dan Rupiah.
Berbeda dengan selama ini. Pinang yang ada di
sabang. Pohonnya lebih Tinggi, sehingga menyulitkan Petani dalam memetik hasil
panennya. Maka sudah tepat solusinya menanam Pinang yang lebih pendek dan cepat
menghasilkan.
Di Sabang
masih banyak lahan yang kosong. Sudah tepat untuk dimanfaatkan Kembali menanam
Pinang. Di Samping ada Cengkeh. Mari Kita Tanam Pinang. Untuk Kembalikan kejayaan Sabang di Mata dunia.
Bagi generasi Muda, jika mempunyai kebun namun
tidak dimanfaatkan. Sudah saatnya menanam Pinang. Insyaallah dalam jangka 4
Tahun sudah berbuah dan menghasilkan Pundi – pundi Rupiah. Sehingga sudah
memiliki modal untuk meminang sang pujaan hati.
Good idea....
ReplyDeleteMantap jiwa..sangat motivasi..
ReplyDeleteTulisan yg bermanfaat bg kaum muda
ReplyDeletePenulisnya semakin terkenal dan hebat
ReplyDeletePost a Comment