Laporan Sulastri Br Manik | Banda Aceh
SABANGINFO, Banda Aceh - Desa Rukoh Kecamatan Darussalam menjadi salah satu kawasan yang paling ramai dihuni oleh mahasiswa lantaran lokasinya dekat dengan kampus Universitas Islam Negeri Ar-raniry (UINAR) Banda Aceh dan Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
Namun sejak dihantam badai pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada awal bulan Maret 2020, kawasan ini seperti ‘kota mati’ saja.
Gang-gangnya begitu sepi, hanya sesekali terdengar teriakan anak-anak kecil dari kejauhan yang mungkin sedang bermain bersama teman-temannya. Sesekali pula terdengar deru kendaraan roda dua yang sedikitnya bisa memecahkan suasana.
Pintu gerbang besi kosan yang berderet tampak tertutup rapat tanpa terlihat ada aktivitas mahasiswa di dalamnya. Padahal pada saat normal, kawasan ini menjadi salah satu kawasan yang paling riuh oleh para mahasiswa.
Sebelumnya warung-warung makan, jasa laundry, jasa Photocopy, isi ulang air mineral dan tempat usaha lainnya ramai dikerumuni mahasiswa. Namun kini banyak dari mereka malah memilih untuk menutup usahanya. Hal itu juga tidak terlepas dari keberadaan mahasiswa.
Dari puluhan kamar kos-kosan yang disediakan oleh pemiliknya, saat ini rata-rata paling hanya diisi oleh satu atau dua orang saja. Bahkan ada pula yang sampai tidak ada penyewanya.
Fenomena ini seperti yang dialami oleh pengelola salah satu kos-kosan di kawasan Lingkar Kampus UINAR Banda Aceh, Fatimah.
Sejak dilanda pandemi Covdi-19 pada awal Maret 2020, kamar yang disewakan banyak kosong lantaran ditinggal oleh penghuninya.
“Sebagian kosan sekarang kosong, bahkan ada barang mahasiswa yang masih tinggal di sini, mereka (mahasiswa) pada pulang sejak adanya pandemi,” ujar Fatimah kepada reporter.
Disampaikan, bagi warga Rukoh yang roda perekonomiannya rata-rata tergantung pada keberadaan mahasiswa, kini harus memutar otak untuk mencari mata pencaharian yang lain.[]
Post a Comment