Musda BKOW ke-10, Begini Rekam Jejak Para Kandidat



Laporan Rusli Sumanda | Banda Aceh


SABANGINFO, Banda Aceh - Antusiasme kaum perempuan pada pagelaran Pemilu yang akan berlangsung tiga tahun lagi yakni 2024 sudah terasa mulai sejak saat ini. Agenda politik kaum perempuan pada Pemilu 2024 dapat dilihat dari Musyawarah Daerah (Musda) ke-10 Badan Kerja Sama Organisasi Wanita Aceh (BKOW) terutama pada agenda pemilihan ketua baru organisasi kaum perempuan untuk kepengurusan 2021-2026 beraroma kepentingan politik dari para calon ketua yang berlatar anggota partai politik dan bahkan ada yang anggota legislatif aktif.  


Amanat Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik yang memuat kebijakan yang mengharuskan partai politik menyertakan keterwakilan perempuan minimal 30 persen dalam pendirian maupun dalam kepengurusan di tingkat pusat. 


Hal itu, menjadi acuan bagi kaum perempuan untuk lebih berani mengepakkan sayap untuk terjun di dunia politik. Peraturan ini dikeluarkan sebagai upaya menekan angka dominasi kaum laki-laki pada pemilu dan bahkan diharapkan mampu meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen.


Dengan peraturan yang jelas dan kuat diatur dalam Undang-undang tentu menjadi pemicu untuk dijadikan sebuah peluang bagi kaum perempuan Aceh untuk lebih eksis dan berani mengepakkan sayap di dunia politik, dimulai dari merangkul pemilih sesama kaum perempuan dengan cara memimpin di organisasi terbesar kaum perempuan di Aceh itu.


BKOW sebagai organisasi yang menaungi sebanyak 69 organisasi Wanita di Aceh tentu sangat menjanjikan karier politik yang bagus untuk para calon ketua yang terpilih pada kepengurusan 2021-2026 pada saat pergelaran pemilu serentak di tahun 2024 nanti. 


Banyaknya partisipasi kaum perempuan pada organisasi ini tentu menjanjikan elektabilitas yang bagus bagi karier politik yang memimpin organisasi tersebut.


Melihat peluang yang begitu bagus dan seolah memberikan angin segar untuk karier politik bagi pemegang kursi pucuk pimpinan BKOW seolah menjadi alasan terbesar bagi kaum perempuan sekaligus kader-kader BKOW untuk berlomba-lomba membidik kursi pimpinan pada Musda ke-10 BKOW yang berlangsung pada 8 Desember 2021 yang lalu. 


Setidaknya, terdapat empat kandidat yang mencalonkan diri sebagai ketua BKOW untuk kepengurusan periode 2021-2026 yang akan datang pada Musda ke-10 BKOW yang berlangsung di Aula Gedung BKOW Kota Banda Aceh pada 8 Desember 2021 yang lalu. 


Ke empat kandidat tersebut memiliki rekam jejak yang beragam mulai dari mantan kepala Sekolah yang sekarang mencari peruntungan di dunia politik dan ada yang mantan aktivis perempuan dan bahkan ada mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). 


Semua kandidat yang berkeinginan menjadi ketua BKOW Aceh mewakili dari berbagai Organisasi Perempuan di Aceh, di antaranya ada Dr Harbiyah Gani MPd berasal dari Organisasi Laskar Cut Nyak Dhien. 


Dr Harbiyah juga memiliki rekam jejak Pegawai Negeri Sipil (PNS) pernah menjabat posisi strategis di Nagan Raya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya 2018-2020. Selepas menjabat posisi Kadis, Dr Harbiyah diangkat menjadi staf ahli bidang SDM dan Keistimewaan Aceh Nagan Raya 2020. 


Dr Harbiyah memang salah satu calon ketua BKOW yang minim rekam jejak karier politik individu namun melihat dari latar belakang pekerjaan Dr Harbiyah tidak lepas dari keputusan politik yang kuat.


Bahkan Dr Harbiyah yang mengemban jabatan Sekretaris Kepengurusan BKOW periode 2015-2020 ikut turut ambil bagian dalam kemenangan Bapak Walikota Banda Aceh, Aminulah Usman pada Pemilu 2018 yang lalu.      


Hj Ismaniar AB Mizan SE mewakili Organisasi Ikatan Ahli Boga Indonesia. Ismaniar Sudah malang-melintang di dunia perpolitikan Aceh sejak tahun 2002 dengan menjadi anggota Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh, bahkan dia pernah menjabat sebagai anggota DPRA Aceh periode 2004-2009. Tidak hanya itu, ia juga pernah mengisi posisi serupa Anggota Komisi II DPRA Aceh pada tahun 2014 yang lalu dengan menjadi pergantian antar waktu. 


Pada 2019 yang lalu, Ismaniar juga salah satu putri terbaik Aceh Tengah dan Bener Meriah. Hj Ismaniar juga ikut memeriahkan pertarungan politik untuk kursi DPRA Aceh dengan menggandeng PAN pada daerah pemilihan Dapil 4, namun suara yang terkumpul kala itu tidak memenuhi syarat untuk melenggang ke kursi DPRA Aceh periode 2019-2024.    


Calon ketua BKOW selanjutnya ada Dra Hj Kasumi Sulaiman MM yang mewakili Organisasi Wanita Swadiri. Perempuan yang disapa dengan sebutan Bunda Mimi ini merupakan Anggota Aktif DPRK Kota Banda Aceh periode 2019-2024 dari Partai Golkar Dapil Syiah Kuala Kota Banda Aceh 


Bunda Mimi sebelumnya memiliki latar belakang sebagai PNS, pernah juga menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kota Banda Aceh di antaranya Kepala Sekolah SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh, Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Banda Aceh dan di penghujung karier sebagai PNS beliau menjabat kepala sekolah SMP Negeri Percontohan 19 Banda Aceh, hingga akhirnya pensiun dan melanjutkan berkarier di dunia politik.


Yang terakhir ada Nurhayati RA SH. Ia mewakili Organisasi Perempuan Persatuan Wanita Republik Indonesia. Nurhayati adalah kader senior di BKOW Aceh, Nurhayati yang berlatar aktivis perempuan ini juga memiliki karier politik namun tidak sebagus karier politik lawan-lawannya. 


Di tahun Pemilu 2019 yang lalu, Nurhayati menggandeng PAN Kota Banda Aceh. Kala itu tidak mampu meraih jumlah suara banyak yang bisa mengantarkannya pada Kursi DPRK Kota Banda Aceh periode 2019-2024.


Kini Nurhayati mencoba peruntukan baru di PAN Aceh, dia mencatatkan namanya pada kepengurusan yang baru dipimpin oleh Mawardi Bupati Aceh Besar periode kepengurusan 2020-2025. 


Nurhayati merupakan kader BKOW yang termasuk paling lama aktif di organisasi BKOW dia bahkan sudah terjun di organisasi BKOW sejak era Darurat Operasi Militer di Aceh. Pengalaman dan rekam jejak itulah yang menghantarkan Nurhayati memenangi bursa pemilihan Ketua BKOW periode 2021-2026 pada 8 Desember 2021. 


Dari keempat calon kandidat pimpinan BKOW periode 2021-2026 di atas, memang memiliki latar belakang berbeda-beda. Namun visi dan misi mereka bisa di bilang hampir sama satu sama lain untuk memajukan Badan Kegiatan Organisasi Wanita ini untuk lebih maju dan jaya ke depannya. Walau pemilihan dimenangkan oleh satu orang yakni Nurhayati, kader lain tetap bersedia membantu Organisasi Perempuan ini untuk maju.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post