SABANGINFO, KABUL — Taliban yang saat ini memimpin Afghanistan mengumumkan akan mulai membayar tiga bulan gaji pegawai pemerintah, yang telah jatuh tempo mulai pada Sabtu (20/11).
Sebagian
besar pegawai pemerintah belum menerima gaji sejak Taliban mengambil alih
kendali pada pertengahan Agustus. Afghanistan kemudian memasuki krisis keuangan
yang parah.
"Kami
akan mulai membayar gaji mulai hari ini. Kami akan membayar gaji tiga
bulan," ujar Juru Bicara Kementerian Keuangan Ahmad Wali Haqmal dalam
konferensi pers, dilansir Gandhara, Ahad (21/11).
Sejak Taliban
berkuasa, Afghanistan telah mengalami krisis perbankan besar, dengan inflasi
yang melonjak dan mata uang yang jatuh. Krisis keuangan telah diperburuk oleh
pembekuan 10 miliar dolar AS dalam cadangan Bank Sentral negara itu, yang
ditempatkan di Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut
meninggalkan Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan dengan dana terbatas.
Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) juga menghentikan akses negara
Asia Selatan itu ke pendanaan.
Donor asing
telah memberikan lebih dari 75 persen pengeluaran kepada Pemerintah Afghanistan
yang didukung AS dan negara-negara Barat sebelumnya. Bahkan kemudian, banyak
pegawai negeri harus bekerja berminggu-minggu atau berbulan-bulan tanpa
bayaran, sebelum Taliban resmi mengambil alih negara itu.
Situasi
ekonomi yang memburuk telah memaksa warga Afghanistan untuk mengambil pinjaman
atau menjual aset untuk bertahan hidup. Banyak pegawai pemerintah yang berhenti
bekerja dan mencari nafkah dengan menjual makanan atau barang di jalanan.
Mohammad
Ismail, seorang pegawai sipil penerbangan, mengatakan bahwa sekarang dapat
membayar kembali hutang yang dia keluarkan. Ia sebelumnya tidak menerima gaji
selama tiga bulan.
"Saya
belum menerima gaji saya selama tiga bulan sekarang. Sekarang saya senang gaji
kami dibayar sehingga saya bisa melunasi hutang saya,” jelas Ismail.
Seorang ibu
empat anak yang bekerja menjahit seragam di Kementerian Dalam Negeri
Afghanistan juga mengatakan menghadapi masalah ekonomi setelah tidak menerima
gaji selama tiga bulan. Ia mengaku telah hidup dalam kemiskinan dan kesulitan
yang ekstrem.
“Musim dingin
akan datang dan kami tidak punya bahan bakar atau makanan. Saya senang
pemerintah membayar gaji kami,” kata ibu tersebut.
Sementara
itu, Miraj Mohammad Miraj, seorang pejabat di Kementerian Keuangan Afghanistan,
mengatakan pihak berwenang sekarang dapat membayar kembali gaji setelah
mengumpulkan pendapatan sekitar 277 juta dolar AS dari pajak dan bea cukai.
Menurutnya, pendapatan yang dihimpun negara itu dari hari ke hari semakin
meningkat.
Salah satu
juru bicara Taliban, Inamullah Samangani, mengatakan bahwa pembayaran pekerja
pensiunan juga akan segera dilanjutkan. []
Post a Comment